Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Pengertian dan Jenis Gugon Tuhon pada Masyarakat Jawa
2 Desember 2021 8:44 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sastra Jawa memang sangat unik. Selain hanacaraka, pasangan, dan sandhangan, masih ada aneka ungkapan yang digunakan. Salah satunya gugon tuhon yaiku. Simak pengertian dan jenis-jenisnya di bawah ini.
ADVERTISEMENT
Pengertian Gugon Tuhon Yaiku
Dikutip dari buku Pepak lan wasis basa Jawa, Febyardini Dian P. R., (2008:34), gugon tuhon yaiku A piwulan sing tinemu nalar mula digugu lan dituhoni dening masyarakat.
Lebih jelasnya, gugon tuhon terdiri dari 2 kata, yakni: gugon dan tuhon. Gugon berasal dari kata gugu, yang berarti dipercaya dengan apa adanya tanpa ditelaah terlebih dahulu. Sedangkan tuhon berasal dari kata tuhu, yang berarti sesungguhnya.
Dengan begitu, gugon tuhon di dalam kata kerja dapat diartikan sebagai sikap yang mudah memercayai suatu perkataan yang disampaikan orang lain, karena dianggap memiliki petuah. Selain itu, gugon tuhon juga di dalam kata benda juga dapat diartikan sebagai perkataan yang dianggap memiliki petuah.
ADVERTISEMENT
Jenis-jenis Gugon Tuhon
Gugon tuhon terdiri dari 3 jenis, yaitu:
Gugon tuhon salugune adalah gugon tuhon yang dipercaya apa adanya usai diucapkan oleh seseorang, contohnya:
Gugon tuhon wewaler adalah gugon tuhon yang berisi larangan dan dipercaya apa adanya setelah diucapkan oleh seseorang yang dituakan, contohnya:
ADVERTISEMENT
Gugon tuhon wasita sinandi adalah gugon tuhon yang berisi teka-teki, contohnya:
Bagaimana? Kini kamu sudah mengerti apa itu gugon tuhon di dalam sastra Jawa, bukan? (BRP)