Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Penulisan Insya Allah yang Benar menurut Al Quran dan Artinya
27 September 2023 17:53 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Insya Allah adalah salah satu kata dalam bahasa Arab yang sering diucapkan umat muslim dalam percakapan sehari-hari. Meskipun terdengar familiar, tetapi nyatanya masih banyak umat muslim yang belum tahu penulisan Insya Allah yang benar menurut Al Quran.
ADVERTISEMENT
Padahal hal ini menjadi wawasan paling dasar yang seharusnya dipahami oleh setiap muslim. Dengan begitu, diharapkan umat muslim tak lagi keliru saat menuliskan kata Insya Allah dalam bahasa Arab.
Penulisan Insya Allah yang Benar menurut Al Quran
Mengutip dari buku Penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia dalam Surat Dinas, Ruslan (2021:31), penulisan kata Insya Allah yang benar sesuai KBBI adalah Insyaallah. Jadi, kata Insya Allah merupakan bentuk tidak bakunya.
Berbeda halnya dengan penulisan Insya Allah yang benar menurut Al Quran dalam bahasa Arab. Berikut adalah penulisannya.
إِنْ شَاءَ اللَّه
Artinya, "Jika Allah menghendaki."
Seperti yang diketahui bahwa mengucapkan Insya Allah merupakan salah satu perintah Allah Swt. yang tertera dalam Alquran. Tepatnya pada Surat Al Kahfi ayat 23 yang berbunyi sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
وَلا تَقُولَنَّ لِشَيْءٍ إِنِّي فَاعِلٌ ذَلِكَ غَدًا . إِلّا أَنْ يَشَاءَ الله
Artinya, "Dan janganlah engkau mengatakan tentang sesuatu, 'Aku akan melakukannya besok.' Kecuali jika Allah menghendaki atau mengucapkan insyaallah."
Secara umum, penggunaan kata Insya Allah dalam kehidupan sehari-hari merupakan bukti betapa kuatnya aqidah seseorang yang senantiasa mengaitkan segala yang akan terjadi pada masa depan atas kehendak Allah Swt.
Tak hanya itu saja, kata Insya Allah juga merupakan bagian dari adab seorang hamba kepada Tuhannya. Bahkan Allah Swt. telah mengajarkan adab ini dalam Surat Al-Fath ayat 27 berikut.
لَّقَدْ صَدَقَ ٱللَّهُ رَسُولَهُ ٱلرُّءْيَا بِٱلْحَقِّ ۖ لَتَدْخُلُنَّ ٱلْمَسْجِدَ ٱلْحَرَامَ إِن شَآءَ ٱللَّهُ ءَامِنِينَ مُحَلِّقِينَ رُءُوسَكُمْ وَمُقَصِّرِينَ لَا تَخَافُونَ ۖ فَعَلِمَ مَا لَمْ تَعْلَمُوا۟ فَجَعَلَ مِن دُونِ ذَٰلِكَ فَتْحًا قَرِيبًا
ADVERTISEMENT
Artinya, "Sesungguhnya Allah akan membuktikan kepada Rasul-Nya, tentang kebenaran mimpinya dengan sebenarnya (yaitu) bahwa sesungguhnya kamu pasti akan memasuki Masjidil Haram, insyaallah dalam keadaan aman, dengan mencukur rambut kepala dan mengguntingnya, sedang kamu tidak merasa takut. Maka Allah mengetahui apa yang tiada kamu ketahui dan Dia memberikan sebelum itu kemenangan yang dekat."
Demikian ulasan tentang penulisan Insya Allah yang benar menurut Al Quran. Semoga bermanfaat. (Anne)