Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Konten dari Pengguna
Perang Paregreg sebagai Awal Mula Runtuhnya Kerajaan Majapahit
26 Februari 2021 14:24 WIB
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pernahkah kamu mendengar kisah kerajaan Majapahit ? Kerajaan Majapahit merupakan salah satu kerajaan bercorak hindu budha terbesar di Indonesia. Berdiri sejak tahun 1293, kerajaan Mahajapahit didirikan oleh Raden Wijaya, yang memerintah dari tahun 1293 hingga 1309 Masehi.
ADVERTISEMENT
Menjadi salah satu kerajaan terbesar di Nusantara, tidak membuat Majapahit terhindar dari pemberontakan. Konon, sejak awal berdirinya, Majapahit sering mengalami pemberontakan yang tak lain berasal dari pejabat internal kerajaan sendiri.
Pemberontakan pada Kerajaan Majapahit pun dimulai dari Rangga Lawe, Lembu Sora, Kuti, hingga perang paregreg. Lantas, bagaimana kronologi dari perang paregreg?
Kronologi Perang Paregreg
Merujuk pada berbagai sumber, melemahnya kekuatan kerajaan Majapait terlihat sejak wafatnya Mahapatih Gajahmada. Mahapatih Gajah Mada-lah yang berhasil membawa Majapahit menuju puncak kejayaan.
Menurut Kakawin Negarakertagama pupuh XIII-XV menjelaskan bahwa semasa Gajah Mada memerintah, Majapahit berhasil menguasai banyak wilayah, mulai dari Sumatera, Semenanjung Malaya, Borneo, Maluku, Papuan hingga sebagaian kepulauan Filipina.
Sepeninggalan Gajah Mada, takhta kerajaan Majapahit pun diduduki oleh Hayam Wuruk yang meninggal pada tahun 1389. Sejak meninggalnya Hayam Wuruk, takhta kerajaan Majapahit pun diduduki oleh Kusumawardhani dan Wikramawardhana yang memerintah secara berdampingan.
ADVERTISEMENT
Ditegaskan dalam Serat Pararaton Ken Arok 2, Wikramawardhana bukanlah putra mahkota Hayam Wuruk, melainkan suami dari Kusumawardhani, yang tidak lain adalah Putri Mahkota Rajasanagara atau Hayam Wuruk. Hal tersebut pun diungkapkan dalam buku yang ditulis oleh R.M. Mangkudimeja dan Hardjana HP (1979:169), bahwa Wikramawardhana merupakan menantu sekaligus kemenakan Hayam Wuruk.
Kepemimpinan Wikramawardhana ternyata menuai pemberontakan dari kalangan internal kerajaan sendiri. Pemberontakan terhadap kepemimpinan Wikramawardhana pun dikobarkan oleh Bhre Wirabhumi, yang tak lain adalah putra Hayam Wuruk dari selir. Perebutan kekuasaan pun berlangsung hingga akhirnya tercetuslah Perang Paregreg. (RYFA)