Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
Perbedaan Subjektif dan Objektif: Definisi, Sumber Informasi, hingga Contohnya
18 Februari 2025 13:20 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Subjektif dan objektif sering kali digunakan untuk menggambarkan cara pandang atau menyampaikan informasi. Keduanya pun bisa digunakan dalam sastra, jurnalistik , hingga komunikasi sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Meski memiliki fungsi serupa, subjektif dan objektif memiliki makna yang berbeda. Perbedaan keduanya juga bisa dilihat dari sumber informasi, sifat pernyataan, hingga konteks penggunaan.
Memahami perbedaan keduanya sangat penting, terutama bagi penulis atau pembicara profesional. Simak penjelesan mengenai perbedaan subjektif dan objektif dalam uraian di bawah ini.
Apa Itu Subjektif?
Dikutip dari buku Bahasa Indonesia: Jilid 1 karya Agus Trianto, subjektif merujuk pada sesuatu yang dipengaruhi oleh perasaan, pendapat pribadi, atau sudut pandang individu.
Informasi yang bersifat subjektif sering kali bergantung pada pengalaman seseorang, sehingga bisa berbeda antara satu orang dengan orang lainnya.
Dalam bahasa Indonesia , pernyataan subjektif biasanya mengandung unsur opini dan lebih sulit untuk dibuktikan kebenarannya secara mutlak.
ADVERTISEMENT
Misalnya, seseorang mengatakan, "Makanan ini sangat enak", maka pernyataan tersebut bersifat subjektif. Hal ini karena rasa enak bagi satu orang belum tentu sama bagi orang lain.
Apa Itu Objektif?
Sementara itu, objektif mengacu pada sesuatu yang berdasarkan fakta, data, atau kenyataan yang dapat diverifikasi. Pernyataan objektif tidak dipengaruhi oleh pendapat pribadi dan cenderung berlaku untuk semua orang.
Dalam bahasa Indonesia, informasi yang bersifat objektif lebih mudah diuji kebenarannya karena didasarkan pada bukti yang nyata. Contohnya, "Air membeku pada suhu 0 derajat Celsius", ini adalah pernyataan objektif karena dapat dibuktikan secara ilmiah.
Oleh karena itu, penulis atau pembicara profesional biasanya akan berusaha untuk membuat kalimat secara objektif agar tetap netral dan menghindari pengaruh dari perasaan pribadi atau pendapat.
ADVERTISEMENT
Perbedaan Subjektif dan Objektif
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa subjektif lebih bersifat personal dan emosional, sedangkan objektif lebih bersifat faktual dan dapat diverifikasi. Jika dirincikan, berikut perbedaan subjektif dan objektif.
1. Definisi
2. Sumber Informasi
3. Sifat Pernyataan
4. Konteks Penggunaan
5. Contoh Kalimat
ADVERTISEMENT
(NDA)