Konten dari Pengguna

Rizal Ramli: Sisi Lain yang Jarang Diketahui Publik

16 September 2020 16:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Rizal Ramli, Foto: Dok. kumparan.com
zoom-in-whitePerbesar
Rizal Ramli, Foto: Dok. kumparan.com
ADVERTISEMENT
Rizal Ramli selama ini dikenal sebagai ekonom senior yang pernah menduduki sejumlah posisi strategis di kenegaraan. Mengawali karir kenegaraan sejak diangkat oleh Presiden Abdurrahman Wahid menjadi Kepala Bulog pada tahun 2000, karir Rizal Ramli semakin menanjak. Terakhir, Rizal Ramli ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman pada tahun 2015. Meskipun pada akhirnya Rizal Ramli terkena imbas reshuffle kabinet setahun setelahnya.
ADVERTISEMENT
Memiliki sejumlah prestasi, apresiasi, maupun kontroversi, Rizal Ramli nyatanya memiliki sisi lain yang jarang ditampakkan ke publik. Sisi lain ini juga meliputi awal karir Rizal Ramli memasuki karir profesionalnya. Berikut ulasannya.

Sisi Lain Rizal Ramli

1. Lahir di Padang, Besar di Bogor

Rizal Ramli lahir di Padang, 10 Desember 1954. Ayahnya berprofesi sebagai Asisten Wedana dan Ibunya adalah seorang guru. Ibunya meninggal ketika Rizal Ramli berumur 7 tahun. Meski lahir di Padang, ia sudah harus pindah ke Bogor sejak duduk di bangku SD karena harus ikut neneknya merantau. Rizal Ramli pun akhirnya menamatkan pendidikannya hingga SMA di Kota Hujan.

2. Pernah Bekerja di Tempat Percetakan

Ketika lulus SMA, Rizal Ramli langsung diterima menjadi mahasiswa Fisika ITB. Bukannya senang, ia malah bingung karena tidak memiliki cukup biaya untuk membayar kuliahnya. Ia pun memutuskan untuk bekerja di sebuah tempat percetakan di Kebayoran selama enam bulan sebelum melanjutkan pendidikan di Bandung.
ADVERTISEMENT

3. Pernah Dipenjara Oleh Rezim Orde Baru

Semasa kuliah, Rizal Ramli aktif di berbagai organisasi kemahasiswaan. Rizal Ramli pernah menjabat sebagai Presiden Student English Forum (SEF) ITB, serta didaulat sebagai Wakil Ketua Dewan Mahasiswa (Dema) ITB dari tahun 1976-1977.
Selama menjadi Wakil Ketua Dema, Rizal Ramli banyak mengkritik kebijakan-kebijakan pemerintah di era Soeharto. Ia pun pernah menjadi salah satu penggerak aksi mahasiswa yang memprotes dipilihnya kembali Soeharto sebagai presiden pada tahun 1978. Atas aksinya tersebut, Rizal Ramli harus mendekam di Penjara Sukamiskin Bandung selama 18 bulan.

4. Ikut Mendirikan Partai Amanat Nasional (PAN)

Setelah menyelesaikan pendidikan master dan doktor di Universitas Boston, Rizal Ramli memantapkan dirinya sebagai seorang ekonom dan aktivis. Ia pun mendirikan sebuah lembaga riset ekonomi bernama Econit.
ADVERTISEMENT
Pada masa reformasi, Rizal Ramli ikut mendirikan Majelis Amanat Rakyat (MARA) bersama sejumlah tokoh nasional seperti Amien Rais, Faisal Basri, Emil Salim, dan lainnya. Berawal dari MARA, mereka pun membentuk partai bernama Partai Amanat Nasional (PAN). Meski ikut mendirikan PAN, Rizal Ramli memutuskan untuk tidak menjadi partisan. (RDY)