Konten dari Pengguna

Ruang Lingkup Industri Pariwisata: Pengertian dan Ciri-Cirinya

22 September 2023 19:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ruang Lingkup Industri Pariwisata. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Maneesh Shahani
zoom-in-whitePerbesar
Ruang Lingkup Industri Pariwisata. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Maneesh Shahani
ADVERTISEMENT
Ruang lingkup industri pariwisata menyangkut berbagai sektor ekonomi. Adapun aspek-aspek yang tercakup dalam industri pariwisata antara lain restoran, penginapan, pelayanan perjalanan, transportasi, dan pengembangan daerah tujuan wisata.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ruang lingkup ini juga mencakup aspek berupa fasilitas rekreasi dan atraksi wisata. Contoh dari industri pariwisata ini adalah agen travel, agen tiket, sewa kendaraan, produksi kerajinan, tour guide, dan hotel.

Pengertian Industri Pariwisata

Ruang Lingkup Industri Pariwisata. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Maneesh Shahani
Dikutip dari buku The International Recommendations for Tourism Statistics, UNWTO (2008), Industri Pariwisata terdiri dari beberapa akomodasi untuk wisatawan. Ruang lingkup industri pariwisata mulai dari kegiatan layanan makanan dan minuman, angkutan penumpang, dan agen perjalanan wisata.
Ada pula kegiatan reservasi lainnya, seperti kegiatan budaya, kegiatan olahraga, dan hiburan. Industri Pariwisata merupakan kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait dalam rangka menghasilkan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan.

Ciri-ciri Industri Pariwisata

Ruang Lingkup Industri Pariwisata. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Yulia Agnis
Industri Pariwisata merupakan himpunan bidang usaha yang menghasilkan berbagai jasa dan barang. Tentunya berbagai barang dan jasa ini merupakan hal-hal yang dibutuhkan oleh wisatawan saat melakukan perjalanan wisata. Berikut ciri-ciri dari industri ini.
ADVERTISEMENT

1. Tidak Dapat Disimpan

Barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan pariwisata pada umumnya bersifat mudah rusak. Sehingga, tidak dapat disimpan dan dijual kembali keesokan hari.

2. Tidak Dapat Dipindahkan

Wisatawan atau pengguna barang dan jasa pariwisata tidak dapat membawa produk wisata. Contohnya untuk melihat keindahan Candi Prambanan, wisatawan harus mengunjungi langsung objek wisata tersebut.

3. Produksi dan Proses Konsumsi Terjadi atau Berlangsung Bersamaan

Wisatawan maupun pengunjung yang akan menikmati produk wisata harus datang ke tempat proses produksi sedang berlangsung. Tanpa adanya pembeli untuk mempergunakan produk atau jasa tersebut, maka proses produksi tidak akan terjadi.

4. Tidak Ada Standar Ukuran yang Pasti atau Objektif

Umumnya produk wisata dibuat dan dijual dengan variasi yang beraneka. Hal tersebut dikarenakan keinginan dan kebutuhan wisatawan yang berbeda-beda.

5. Pelanggan Tidak Dapat Mencicipi Produk itu Sebelumnya

Wisatawan harus datang sendiri ke tempat proses produksi barang dan jasa pariwisata berlangsung. Sehingga, para wisatawan dapat mengetahui kondisi produk yang sebenarnya. Jika tidak, maka para wisatawan hanya melakukan pemesanan lewat brosur.
ADVERTISEMENT

6. Pengelolaan Produk Wisata Mengandung Resiko Besar

Usaha pariwisata memerlukan investasi yang sangat besar sedangkan permintaan sangat peka terhadap perubahan berbagai kondisi. Mulai dari kondisi ekonomi, politik, keamanan dan sikap masyarakat yang menimbulkan pengurangan permintaan.
Itulah penjelasan mengenai ruang lingkup industri pariwisata, disertai pengertian dan ciri-cirinya. Semoga informasi tersebut dapat membantu para pembaca dalam memahami ruang lingkup dalam industri pariwisata. (Gin)