Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Batik, Kain Warisan Budaya Indonesia
24 Desember 2020 10:17 WIB
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sejarah batik erat kaitannya dengan perkembangan kerajaan Majapahit serta penyebaran agama islam di Pulau Jawa. Secara etimologis, kata batik berasal dari bahasa Jawa yakni amba yang memiliki arti menulis dan tik yang berarti titik. Kedua kata tersebut kemudian berkembang dan menjadi istilah batik yang saat ini kita kenal. Istilah batik tersebut menggambarkan cara pembuatan kain khas Indonesia ini.
ADVERTISEMENT
Batik dibuat dengan menggambar titik menggunakan lilin atau malam yang menetes pada selembar kain. Batik juga dikaitkan dengan teknik pembuatan motif hingga pewarnaan yang akan dicelupkan. Salah satu ciri khas kain batik yakni cara menggambar motif kian menggunakan alat bernama canting.
Setiap tanggal 2 Oktober, Indonesia memperingati hari batik nasional. Sebab pada tanggal 2 Oktober 2009, batik memperoleh pengakuan dari United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO). Lalu bagaimana sejarah batik di Indonesia? Simak penjelasannya di bawah ini.
Sejarah Batik di Indonesia
Proses membuat kain batik sudah ada di Jawa sejak zaman kerajaan Hindu-Budha. Hal tersebut dibuktikan dengan ukiran candi pada peninggalan kerajaan Hindu-Budha yang menampilkan motif batik. Perkembangan batik erat kaitannya dengan penyebaran agama Islam pada masa kerajaan Majapahit.
ADVERTISEMENT
Batik dikenal luas di Indonesia pada akhir abad ke-18 atau awal abad ke-19. Namun, teknik batik telah diketahui berumur lebih dari seribu tahun dan kemungkinan berasal dari Mesir kuno atau Sumeria. Tak hanya di Indonesia, teknik batik meluas di berbagai negara di Afrika Barat dan Asia.
Peneliti asal Belanda, G.P Rouffaer mengungkapkan bahwa batik dengan pola gringsing yang hanya dapat dibuat dengan canting sudah dikenal sejak abad ke-12 di Kediri. Sementara pada abad ke-13, motif menyerupai batik dikenakan oleh Prajnaparamita, arca dewi kebijaksanaan umat Budha. Oleh karena itu, Rouffaer menyimpulkan orang Indonesia sudah mengenal teknik batik sejak abad 12-13.
Kain batik pada awalnya hanya dibuat terbatas dan hanya digunakan oleh keluarga keraton. Motif yang digunakan oleh keluarga keraton melambangkan arti, sejarah, serta cerita tertentu. Namun seiring berjalannya waktu, masyarakat dengan berbagai kalangan diizinkan menggunakan batik dengan norma dan pakem tertentu. Meski demikian, motif untuk raja dan abdi dalem tetap tidak boleh digunakan oleh rakyat biasa.
ADVERTISEMENT
(RYFA)