Konten dari Pengguna

Sejarah, Properti, Fungsi, dan Gerakan Tari Randai Asal Sumatera Barat

6 September 2021 8:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gerakan Tari Randai, Foto: encyclopedia.jakarta-tourism.go.id
zoom-in-whitePerbesar
Gerakan Tari Randai, Foto: encyclopedia.jakarta-tourism.go.id
ADVERTISEMENT
Gerakan tari Randai yang berasal dari Sumatera Barat memiliki fungsi yang sama dengan Tari Pasambahan, yaitu untuk menyambut berbagai tamu terhormat, pengantin, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT

Sejarah Tari Randai

Awalnya tarian ini dipentaskan untuk menyampaikan kabar atau cerita rakyat, yang disampaikan di dalam bentuk gurindam atau syair yang didendangkan bersama tarian tersebut.
Ada berbagai cerita rakyat yang sering dipentaskan bersama tarian ini, seperti Malin Kundang, Malin Deman, Cindua Mato, Anggun Nan Tongga, dan lain sebagainya.
Tari Randai berasal dari permainan para pemuda di malam hari, yang mementaskannya dengan berbagai gerakan silek alias silat Minangkabau. Kata 'randai' berasal dari kata 'handai' yang memperoleh awalan 'ba' menjadi 'barandai', yang berarti obrolan hangat di dalam suasana yang intim dan santai.
Para pemuda ini awalnya menarikan Randai untuk mengasah kemampuan silek mereka. Dipentaskan dengan cara melingkar, di dalam lingkaran ada seseorang yang berperan sebagai pangkatua alias pelatih silek untuk menyampaikan pesan melalui syair dan gurindam Minang.
ADVERTISEMENT

Properti Tari Randai

Dilansir dari buku GAYA TARI MINANGKABAU DAREK DAN PASISIE, Wahida Wahyuni, SSt., M.Sn, dkk., (2018:80), berikut properti yang diperlukan di dalam tari Randai:
ADVERTISEMENT

Fungsi Tari Randai

Tari Randai sering berfungsi sebagai sarana dan media hiburan di dalam pesta pernikahan, akikah, khitanan, sampai berbagai ritual penobatan dan pewarisan gelar adat. Tarian ini juga bisa dipentaskan untuk menyambut tamu kehormatan di dalam acara formal.

Gerakan Tari Randai

Gerakan Tari Randai, Foto: encyclopedia.jakarta-tourism.go.id
Tari Randai dipentaskan oleh 8 penari laki-laki dan perempuan secara berpasangan untuk menyiratkan adanya 8 penghulu atau kepala suku di daerah Nagari Saningbakar, Sumatera Barat.
Gerakan di dalam tarian ini mengkombinasikan kesenian dan gerakan pencak silat, yang merupakan olahraga asal Indonesia. Berbagai unsur dari elemen tersebut, seperti pencak silat Minang, seni gerak, seni musik, seni suara, dan seni sastra dikombinasikan menjadi 1 di bawah hentakan musik pengiring.
ADVERTISEMENT
Setidaknya, ada 11 variasi gerakan yang dipentaskan di dalam tari Randai.
Pertama, ada gerakan vibrasi (getaran) dari seluruh tubuh penari. Gerakan ini ada di dalam penyusunan ragam gerak tupai bagaluik dan balah karambia.
Kedua, ada jatuh banfun, di mana para penari menjatuhkan tubuh lalu kembali tegak dengan cepat. Gerakan ini digunakan di dalam langkah injak baro.
Ketiga, gerakan mengayun, di mana tangan para penari memeragakan seseorang yang sedang mengayun dengan seluruh tubuhnya saat menggendong bayi.
Adapun gerakan-gerakan lainnya: gerakan berputar, gerakan tegang kendur, gerakan patah, gerakan lokomotor, gerakan mengalir, gerakan membumi, gerakan menahan, dan gerakan melayang.
Demikianlah sejarah, fungsi, properti, dan gerakan tari Randai. Apakah kamu tertarik untuk mempelajarinya?(BRP)
ADVERTISEMENT