Konten dari Pengguna

Siapakah Penentang Tanam Paksa di Era Penjajahan Belanda? Ternyata Ini Tokohnya

15 November 2021 13:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Siapakah penentang tanam paksa di era penjajahan Belanda? sumber gambar: https://www.freepik.com/
zoom-in-whitePerbesar
Siapakah penentang tanam paksa di era penjajahan Belanda? sumber gambar: https://www.freepik.com/
ADVERTISEMENT
Siapakah penentang tanam paksa di era penjajahan Belanda? Zaman penjajahan memang menyisakan banyak luka bagi masyarakat pribumi karena kekejaman bangsa kolonial.
ADVERTISEMENT
Namun, rupanya penentang penjajahan tidak hanya berasal dari warga pribumi saja, melainkan juga berasal dari bangsa berkulit putih.
Bagi orang yang masih memiliki sisi kemanusiaan, pastinya akan menyadari bahwa perbuatan yang dilakukan oleh bangsa Belanda kepada bangsa Indonesia sangat tidak manusiawi.
Masyarakat Indonesia dipaksa untuk melakukan berbagai pekerjaan berat untuk menunjang kegiatan perdagangan bangsa Belanda. Salah satu kebijakan yang dibuat oleh bangsa Belanda untuk orang-orang pribumi adalah tanam paksa.

Mengenal Sistem Tanam Paksa Belanda

Siapakah penentang tanam paksa di era penjajahan Belanda? sumber gambar: https://www.unsplash.com/
Mengutip buku Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) SMP Kelas VIII (2021), sistem tanam paksa merupakan sebuah kebijakan yang dicetuskan oleh Johannes van den Bosch pada tahun 1830.
Tanam paksa atau cultuur stelsel merupakan suatu kebijakan yang diberlakukan guna menghadapi krisis keuangan pasca Perang Diponegoro dan Perang Belgia.
ADVERTISEMENT
Pastinya, kebijakan tersebut sangat memberatkan masyarakat pribumi karena dalam praktiknya penuh dengan penyelewengan. Penderitaan masyarakat pribumi dapat dilihat berdasarkan data yang menunjukkan jumlah kematian sangat besar.
Akibat penderitaan yang sangat besar dan terjadi bertahun-tahun, membuat banyak orang mengecam praktik tanam paksa tersebut. Salah satu tokoh yang mengecam tanam paksa adalah Douwess Dekker.
Douwes Dekker, Penentang Kebijakan Tanam Paksa
Douwes Dekker merupakan seorang keturunan Belanda yang ikut memperjuangkan keadilan bagi rakyat Indonesia. Ia adalah seorang penulis yang menentang sistem tanam paksa melalui novelnya.
Douwess Dekker menggunakan nama pena Multatuli dalam novel tersebut untuk menyembunyikan identitas aslinya. Novel tersebut berisi kecamannya terhadap kekejaman Belanda yang dianggap sangat tidak manusiawi.
Di Indonesia, ia berperan sebagai asistem residen dui Ambon di tahun 1851. Kemudian, ia dipindahkan menjadi asisten residen di Lebak pada tahun 1857.
ADVERTISEMENT
Novel karangan Douwess Dekker yang berjudul Max Haveelar akhirnya mendunia hingga sampai ke tangan para aktivits dan liberal di Belanda. Mereka menuntut agar Belanda memberikan perubahan nasib kepada rakyat Indonesia.
Akhirnya, Gubernur Jenderal Van den Bosch diberhentikan dan kebijakan sistem tanam paksa dihapuskan. Secara tidak langsung, Douwes Dekker telah membuka kesadaran rakyat Indonesia untuk merdeka dan bebas dari belenggu penjajahan.
(DLA)