Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Sifat-Sifat Tidak Baik dari Tokoh dalam Cerita Ramayana beserta Contohnya
26 Desember 2023 19:48 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kisah Ramayana menyuguhkan epik yang penuh makna dan pelajaran moral. Dalam perjalanan heroik Rama dan Sinta, terlihat sifat-sifat tidak baik dari tokoh dalam cerita Ramayana.
ADVERTISEMENT
Sifat-sifat tersebut, seharusnya tidak ditiru oleh anak-anak generasi selanjutnya. Pembahasan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman lebih dalam kepada anak-anak tentang nilai-nilai moral yang sebaiknya dihindari dalam kehidupan sehari-hari.
Sifat-Sifat Tidak Baik dari Tokoh dalam Cerita Ramayana
Mengutip dari buku Kreatif Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Kelas II untuk SD, Dewa Artana, dkk, (2017), dalam kisah Ramayana ada tokoh berperilaku baik dan ada juga yang berprilaku buruk. Tokoh yang berperilaku buruk seperti Rahwana yang memiliki sifat serakah dan licik.
Dengan merenungkan sifat-sifat tidak baik yang dimiliki oleh tokoh-tokoh dalam kisah Ramayana, anak-anak dapat mengambil pelajaran berharga untuk membangun karakter yang baik.
Inilah sifat-sifat tidak baik dari tokoh dalam cerita Ramayana beserta contohnya.
ADVERTISEMENT
1. Keangkuhan
Rahwana, tokoh antagonis dalam Ramayana, menampilkan sifat keangkuhan yang mencirikan sikap sombong dan merendahkan orang lain.
Rahwana menganggap dirinya sebagai raja yang tak terkalahkan, merugikan dirinya sendiri dengan ketidakpekaan terhadap perasaan orang lain.
Contohnya, dalam upayanya merebut Sita, Rahwana menunjukkan ketidaktundukan dan meremehkan keberanian Rama, menganggapnya sebagai lawan yang tak sepadan dengannya.
2. Kebohongan
Kebohongan merupakan sifat tidak baik lain yang ditunjukkan oleh Rahwana dalam Ramayana. Dalam usahanya merebut hati Sita, Rahwana tak segan menggunakan intrik dan berbohong kepada Sita.
Contohnya, Rahwana berjanji akan menjaga Sita dengan baik dan bahagia, meskipun niat sejati Rahwana adalah menjadikan Sita sebagai miliknya. Kebohongan Rahwana menciptakan ketidakpercayaan dan menunjukkan bahwa kejujuran adalah nilai yang harus dijunjung tinggi.
ADVERTISEMENT
3. Keserakahan
Rahwana juga memperlihatkan sifat keserakahan yang tidak terpuji. Hasratnya untuk memiliki Sita membutakan mata hatinya terhadap konsekuensi negatif, bahkan hingga merencanakan penculikan Sita dari tangan Rama.
Keserakahan Rahwana menjadi pelajaran berharga bahwa keinginan berlebihan dan tidak terkontrol dapat mengakibatkan kerugian besar, baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain.
4. Kekerasan
Kekerasan menjadi sifat buruk lain yang melekat pada karakter Rahwana dalam Ramayana. Menggunakan kekuatannya untuk menculik Sita dan menyiksa Rama, Rahwana menunjukkan bahwa kekerasan hanya akan menimbulkan penderitaan dan konflik.
Melalui tindakan tersebut, anak-anak dapat memahami bahwa penyelesaian masalah dengan cara kekerasan bukanlah pilihan yang bijak.
5. Ketidaksetiaan
Ketidaksetiaan Rahwana terhadap janji-janjinya, terutama kepada Rama, menjadi sifat yang sangat mencoreng. Rahwana tidak memenuhi janjinya untuk mengembalikan Sita setelah memenangkan pertempuran.
ADVERTISEMENT
Sifat ketidaksetiaan ini mengajarkan anak-anak tentang pentingnya menjaga kepercayaan dan integritas dalam hubungan sosial.
Sekian sifat-sifat tidak baik dari tokoh dalam cerita Ramayana beserta contohnya yang tidak patut untuk ditiru. Melalui pemahaman ini, diharapkan anak-anak dapat membentuk karakter yang kuat dan menjadikan orang yang baik dalam masyarakat. (RIZ)