Konten dari Pengguna

Sirah Nabawiyah Rasulullah dari Lahir hingga Menjadi Nabi

13 Maret 2021 19:50 WIB
·
waktu baca 5 menit
clock
Diperbarui 27 Juli 2022 10:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Kisah Nabi, sumber: https://unsplash.com/
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kisah Nabi, sumber: https://unsplash.com/
ADVERTISEMENT
Mempelajari sirah nabawiyah tidaklah seperti mempelajari sirah tokoh-tokoh dunia lainnya. Sebab, ketika kita mempelajari sirah Nabi Muhammad, umat Muslim tidak hanya sedekar mendapatkan ibrah, melainkan bisa memaknai tentang berbagai ilmu agama.
ADVERTISEMENT
Sudah banyak buku sejarah Nabi Muhammad SAW yang beredar luas di pasaran. Bahkan dalam sekolah umum maupun madrasah, ada materi khusus tentang sejarah Nabi Muhammad SAW.
Tujuan mengkaji sirah nabawiyah tersebut agar setiap umat Muslim memperoleh gambaran tentang hakikat Islam secara utuh. Di samping itu, umat Muslim bisa tahu bagaimana Islam tercermin dalam kehidupan nyata Nabi Muhammad SAW.

Apa yang dimaksud dengan sirah?

Ilustrasi sirah nabawiyah. Foto: Unsplash.
Kata sirah sendiri sudah tidak asing lagi di kalangan umat Muslim. Secara bahasa, sirah merupakan bahasa Arab, bentuk ism dari fi’il Saara. Kata ini memiliki makna perjalanan, kisah, ajaran, sejarah, biografi, riwayat hidup seseorang, dan sebagainya.
Kata sirah seringkali dimaksud sebagai sirah nabawiyah. Artinya meneladani perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW. Mulai dari sisi kepribadian, perbuatan, perkataan, hingga pernyataan Rasulullah dengan tujuan menumbuhkan rasa cinta di hati seorang Muslim kepada utusan Allah.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Kedudukan Sirah Nabawiyah dalam Studi Hadis karangan Nilhakim, penulisan biografi dalam sejarah Islam dimulai dengan penulisan riwayat hidup Nabi Muhammad SAW. Setelah itu dilanjutkan biografi para sahabat dan para tabi’in dan tabi’al.
Penulisan biografi Nabi Muhammad dapat dikatakan sebagai salah satu bentuk penulisan sejarah Islam yang pertama. Pada saat itu, umat Muslim memandang ilmu sejarah adalah ilmu yang bermanfaat.
Tujuan penulisan sejarah adalah mengambil manfaat dan teladan dari orang-orang inspiratif yang telah lalu. Sama halnya saat mempelajari sirah nabawaiyah, umat Muslim bisa belajar lebih dalam tentang ilmu agama melalui kisah sang rasul pembawa wahyu Allah.
Hal ini juga terlihat menarik, karena kisah tersebut merupakan cerita asli atau nyata bukan karangan semata. Bagaimana cerita kehidupan yang dilalui semasa Rasul masih hidup, tentu kisah beliau mengandung banyak pelajaran bagi para umatnya.
ADVERTISEMENT

Apa Itu Sirah Nabi Muhammad SAW?

mempelajari sirah Nabi Muhammad SAW. Foto: Unsplash.
Dikutip dari buku yang berjudul Segudang Hikmah dari Generasai Terbaik tulisan Nur Aisyah Amalia, sirah nabi Muhammad SAW adalah gambaran rinci tentang kehidupan Nabi Muhammad SAW dari lahir hingga wafat.
Artinya, pada paparan sirah Nabi Muhammad SAW, umat Muslim bisa mengetahui dan mempelajari kehidupan masa kecilnya, masa mudah yang dilalui, dakwah, kesabaran, serta kemenangan beliau saat menghadapi musuh.
Dalam sirah nabawiyah, umat Muslim juga akan meneladani dengan jelas bagaimana sosok Nabi Muhammad sebagai seorang suami, ayah, pemimpin, komandan, ahli militer, politikus, guru, juru dakwah, dan sebagai orang yang zuhud.
Selain itu, kita juga bisa mempelajari ilmu-ilmu lain seperti fiqih, tafsir, aqidah, akhlaq, dan nasehat-nasehat yang bisa menambah kualitas iman.
ADVERTISEMENT
Maka dapat disimpulkan, ketika mempelajari sirah Nabi Muhammad sama saja berusaha untuk menemukan gambaran Islam yang utuh dalam sosok suri teladan yang paling agung.
Dikutip dari buku Fikih Sirah oleh Said Ramadhan Al-Buthy, ada beberapa tujuan mempelajari sirah Nabi Muhammad, di antaranya yaitu:
ADVERTISEMENT
Jadi, tak perlu diragukan lagi bahwa dengan mempelajari sirah Nabi Muhammmad, umat Muslim dapat melihat semua aspek kemanusiaan Rasulullah dalam bentuk yang paling luhur untuk dijadikan sebagai contoh.

Kisah Rasulullah: Nabi Muhammad Saw

mempelajari sirah Nabi Muhammad SAW. Foto: Unsplash.
Setelah memahami sirah Nabi Muhammad, berikut adalah salah satu kisah hidup Rasulullah yang dikutip dari buku Sirah Nabawiyah karya Dr. Ajid Thohir, yang bisa jadi pelajaran umat Muslim.
Sebelum Nabi Muhammad membuat wilayah pemakaman umum, dahulu setiap kabilah punya pemakamannya sendiri. Pada tahun 631 M atau 10 H, Nabi Muhammad Saw membangun tempat pemakaman umum untuk seluruh umat Islam, sehingga seluruh kuburan disatukan dalam satu tempat pemakaman. Setiap umat Islam yang wafat boleh dimakamkan di tempat tersebut tanpa memandang kasta.
Selain memberi contoh agar membuat fasilitas umum seperti pemakaman, Nabi Muhammad juga mengusulkan untuk membangun satu pasar besar yang mampu menyediakan kebutuhan rumah tangga yang memiliki aturan juga tidak melenceng dari syariat Islam. Nabi Muhammad juga mengajarkan muamalah yang baru dan beliau juga ikut andil dalam menjadi pengawas muamalah.
ADVERTISEMENT
Beliau juga merancang membuat jalan dengan rute – rute tertentu beserta rumah yang mengikuti rute jalan tersebut. Hal ini telah dipikirkan secara matang, agar memudahkan akses kegiatan umat Islam ikut berkontribusi dalam peradaban.
Rasulullah dikisahkan memiliki karakter dan sifat yang penuh akan kasih sayang. Hal ini dibuktikan ketika terjadi pembebasan kota Makkah yakni Fathu Makkah.
Sungguh dalam peristiwa besar tersebut tidak ada satupun yang terluka baik dari pasukan beliau dan pasukan lawan, karena kasih sayang Nabi Muhammad Saw begitu luas. Sehingga mengakibatkan seluruh pasukan lawan (kaum kafir) masuk ke lindungan Nabi Muhammad Saw sebagai pemeluk Islam.
Melihat beberapa kisah dari Nabi Muhammad kita bisa mengambil beberapa pelajaran dan ilmu dari beliau untuk kita aplikasikan dalam kehidupan. Bahkan ilmu – ilmu beliau beberapa telah kita ikuti demi memudahkan kegiatan umat seperti halnya pemakaman umum dan pasar.
ADVERTISEMENT
(KPS) & (IPT)