Sistem Pemadam Kebakaran di Pesawat Udara yang Penting untuk Diketahui

Konten dari Pengguna
21 November 2023 18:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Sistem Pemadam Kebakaran di Pesawat Udara. Foto: dok. Unsplash/Jandira Sonnendeck
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sistem Pemadam Kebakaran di Pesawat Udara. Foto: dok. Unsplash/Jandira Sonnendeck
ADVERTISEMENT
Sistem pemadam kebakaran di pesawat udara merupakan hal penting yang perlu diperhatikan. Hal tersebut karena sistem pemadam kebakaran dapat membantu meminimalisir risiko yang lebih besar akibat kebakaran yang terjadi pada pesawat.
ADVERTISEMENT
Terdapat beberapa jenis sistem pemadam kebakaran yang digunakan pada pesawat udara, salah satunya adalah inert cold gases. Masing-masing sistem pemadam kebakaran memiliki tingkat keefektifan dan penggunaan yang berbeda.

Macam-Macam Sistem Pemadam Kebakaran di Pesawat Udara

Ilustrasi Sistem Pemadam Kebakaran di Pesawat Udara. Foto: dok. Unsplash/Adeel Zaheer
Mengutip buku Dasar-Dasar Teknik Pesawat Udara untuk SMK/MAK Kelas X Semester 2, Maruli Tua, Asep Gunawan, Tri Susilo (2022: 117), sistem pemadam kebakaran di pesawat udara umumnya menggunakan beberapa bahan pemadam. Contohnya inert cold gases.
Dalam sistem pemadam kebakaran ini, terdapat karbon dioksida. Kandungan karbon dioksida dikenal efektif untuk memadamkan api karena cairan yang mudah terbakar atau kebakaran yang melibatkan peralatan listrik.
Inert cold gases digunakan untuk memadamkan api di bagian luar pesawat udara, seperti kebakaran mesin atau APU. Selain inert cold gases, terdapat pula dry powder atau bubuk kering.
ADVERTISEMENT
Sistem pemadam kebakaran dry powder atau bubuk kering digunakan untuk mengatasi kebakaran kelas A, B, dan C. Bubuk ini mengandung monoammonium fosfat.
Untuk pemadaman api tipe A, sistem pemadam kebakaran yang digunakan di pesawat udara adalah air. Caranya adalah dengan mendinginkan material di bawah suhu pengapian dan merendam material agar tidak menyala kembali.
Selain sistem pemadam kebakaran tersebut, terdapat pula sistem pemadam kebakaran lainnya, yaitu halogenasi hidrokarbon atau halon. Penggunaan halon digunakan untuk mengendalikan kebakaran di pesawat udara.
Sistem pemadam kebakaran halon sudah lama digunakan karena dinilai sangat efektif untuk mengatasi berbagai lingkungan pesawat. Namun, ternyata halon memiliki dampak buruk, yaitu dapat merusak lapisan ozon dan memicu adanya pemanasan global.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut membuat penggunaan halon sebagai pemadam kebakaran dilarang di beberapa negara dunia. Meski begitu, untuk bidang penerbangangan diberikan pengecualian.
Hal ini terjadi karena operasional pemadaman kebakaran pesawat udara sangat unik dan adanya kebutuhan selamat dari kebakaran yang cukup tinggi.
Selain efektif, halon banyak dipilih karena tidak menyisakan residu, tidak menghantarkan listrik dan kandungan racunnya relatif rendah. Halon sangat efektif digunakan untuk mengendalikan kebakaran kelas A, B, dan C.
Penggunaan halon dilarang untuk meredakan kebakaran kelas D. Hal tersebut karena halon dapat bereaksi keras dengan logam yang terbakar.
Macam-macam sistem pemadam kebakaran di pesawat yang dibahas dalam artikel ini, dapat dimanfaatkan siswa untuk mengenal sistem keselamatan pada pesawat. Semoga bermanfaat. (DAP)
ADVERTISEMENT