Konten dari Pengguna

Suku Asmat: Mengenal Rumah dan Pakaian Adat Khas Suku Asal Papua

10 Februari 2021 15:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
clock
Diperbarui 27 April 2023 13:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Suku Asmat: Mengenal Rumah dan Pakaian Adat Khas Suku Asal Papua, Foto: Dok. hello-papua.com
zoom-in-whitePerbesar
Suku Asmat: Mengenal Rumah dan Pakaian Adat Khas Suku Asal Papua, Foto: Dok. hello-papua.com
ADVERTISEMENT
Suku Asmat merupakan salah satu suku yang terdapat di Tanah Papua. Suku ini terkenal akan hasil kerajinan kayu ukirnya yang sangat unik. Suku asli Papua ini terbagi atas dua populasi, yakni suku yang tinggal di pesisir pantai serta suku yang tinggal di pedalaman. Melansir gurupendidikan.co.id, meski berasal dari suku yang sama, namun kedua populasi memiliki banyak perbedaan. Cara hidup, struktur sosial, ritual, bahkan dialek dua populasi suku tersebut sangat berbeda.
ADVERTISEMENT

Pakaian Adat Suku Asmat

Tak hanya terkenal akan seni ukir kayu, suku asal Tanah Papua ini memiliki pakaian khasnya tersendiri. Pakaian yang digunakan oleh suku ini berasal dari alam. Pakaian adat pria dan wanita suku ini hampir sama. Pakaian adat suku ini berbentuk rumbai-rumbai berbahan rajutan daun sagu yang dibuat menyerupai rok. Sementara pada bagian kepala, terdapat hiasan yang terbuat dari daun sagu serta bulu burung endemik Papua, Kasuari.

Rumah Adat Khas Suku Asmat

Rumah Jew, Foto: Dok. asmatkab.go.id
Berbeda dengan rumah adat khas kebudayaan lainnya, terdapat dua macam rumah adat suku asal Papua ini. kedua rumah adat tersebut memiliki peran serta fungsinya masing-masing. Jew atau rumah bujang merupakan salah satu rumah adat suku ini. Jew berbentuk panggung dengan luas 10-15 meter. Bahkan terdapat jew atau rumah bujang yang panjangnya hingga 50 meter lho! Panjangan rumah ini menyesuakian dengan banyaknya tungku yang terdapat di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Jew berfungsi sebagai bangunan untuk berdiskusi, rapat adat, tempat perencanaan perang, tempat membuat kerajinan ukir, hingga menjadi tempat tinggal para laki-laki suku tersebut yang belum menikah. Selain itu, karena dianggap sakral dan tempat upacara keagamaan, maka terdapat beberapa aturan. Aturan tersebut mencakup syarat pembangunannya.
Rumah kedua yakni tysem. Tysem biasa disebut dengan rumah keluarga. Seperti sebutannya, tysem merupakan griya bagi anggota suku yang telah berkeluarga. Dalam satu tysem terdapat dua atau 3 keluarga yang terdiri atas empat hingga sepuluh orang. Berbeda dengan rumah jew yang luas, luas bangunan rumah tysem hanya 3x4x4 meter. Seluruh bangunan rumah adat, baik jew ataupun tysem dibangun menggunakan bahan alami yang didapatkan dari hutan.
ADVERTISEMENT
Itulah pakaian dan rumah adat khas suku Asmat di Papua. Selain pakaian dan rumah adat, terdapat banyak kesenian dan kebudayaan khas suku asal Papua ini lho! Sangat menarik bukan?
(RYFA)