Konten dari Pengguna

Syarat Taubat dan Cara Melakukannya Menurut Ajaran Islam

7 Maret 2025 12:27 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi taubat. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi taubat. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Secara bahasa, taubat berasal dari kata "at-taubah" (التَّوْبَةُ) yang berarti kembali. Dalam konteks agama, tobat adalah kembali pada Allah SWT dengan meninggalkan dosa dan bertekad tidak mengulanginya.
ADVERTISEMENT
Allah SWT adalah Maha Pengampun dan selalu membuka pintu tobat bagi hamba-Nya yang benar-benar ingin memperbaiki diri. Sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur’an, yang artinya:
"Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman, supaya kamu beruntung." (QS. An-Nur: 31)
Ayat ini menunjukkan bahwa tobat adalah kewajiban bagi setiap orang yang beriman agar mendapatkan rahmat-Nya. Namun, agar diterima, ada beberapa syarat taubat yang harus dipenuhi.

Syarat Taubat

Ilustrasi taubat. Foto: Unsplash
Dikutip dari buku Ayat-Ayat Nasihat oleh Mohamad As'adi bin Tawi, berikut adalah syarat taubat yang diterima dalam Islam:

1. Menyesali Dosa yang Telah Dilakukan

Tobat yang diterima harus disertai penyesalan yang mendalam, bukan sekadar ucapan di lisan. Rasulullah SAW bersabda, yang artinya: "Penyesalan adalah bagian dari tobat." (HR. Ibnu Majah)
ADVERTISEMENT

2. Berhenti Melakukan Dosa

Syarat taubat yang paling utama adalah berhenti dari perbuatan dosa tersebut. Tidak mungkin seseorang dikatakan bertobat jika masih terus melakukan dosa yang sama. Contohnya:

3. Bertekad untuk Tidak Mengulanginya

Orang yang bertobat harus memiliki niat yang kuat untuk tidak mengulangi dosa tersebut di masa depan. Tobat yang dilakukan secara main-main dan masih ada niat untuk mengulanginya tak akan diterima oleh Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda, yang artinya: "Sesungguhnya Allah menerima tobat hamba-Nya selama belum sampai ajalnya." (HR. Tirmidzi)

4. Memenuhi Hak Orang Lain (Jika Dosa Berkaitan dengan Sesama Manusia)

Jika dosa yang dilakukan menyangkut hak orang lain, ada syarat tambahan, yaitu meminta maaf dan mengembalikan haknya. Contoh dosa yang berkaitan dengan sesama manusia:
ADVERTISEMENT
Hal ini sesuai dengan hadis Rasulullah SAW, yang artinya: "Barang siapa yang memiliki kezaliman terhadap saudaranya, hendaklah ia meminta maaf sebelum datang hari kiamat." (HR. Bukhari)
Dengan memenuhi hak orang lain, taubat akan menjadi sempurna dan diterima oleh Allah SWT.

Cara Melakukan Taubat yang Benar

Ilustrasi taubat. Foto: Unsplash
Setelah mengetahui syarat taubat, berikut cara yang dapat dilakukan untuk bertobat dengan benar:

1. Melakukan Salat Tobat

Salat tobat adalah salat sunah yang dilakukan sebagai bentuk permohonan ampun pada Allah. Rasulullah SAW bersabda, yang artinya:
"Tidaklah seorang hamba melakukan suatu dosa, kemudian ia bersuci dengan baik, lalu mengerjakan salat dua rakaat, dan memohon ampun pada Allah, kecuali Allah pasti mengampuninya." (HR. Abu Dawud & Tirmidzi)
ADVERTISEMENT
Tata cara melaksanakan salat tobat:

2. Memperbanyak Istigfar

Selain salat, memperbanyak istigfar (memohon ampun) juga dianjurkan. Beberapa bacaan istigfar yang bisa diamalkan:
Astaghfirullahal ‘azhim wa atuubu ilaih.
Artinya: "Aku memohon ampun pada Allah Yang Maha Agung dan aku bertaubat pada-Nya."
اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَىٰ عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوءُ بِذَنْبِي، فَاغْفِرْ لِي، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ.
Allahumma anta Rabbi laa ilaaha illa anta, khalaqtani wa ana ‘abduka, wa ana ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mas-tatha’tu, a’udzu bika min syarri maa shana’tu, abuu-u laka bini’matika ‘alayya, wa abuu-u bidzanbi faghfirli fa-innahu laa yaghfirudz-dzunuuba illa anta.
ADVERTISEMENT
Arti: "Ya Allah, Engkaulah Tuhanku, tidak ada Tuhan selain Engkau. Engkau telah menciptakanku, dan aku adalah hamba-Mu. Aku berada dalam ketetapan dan janji-Mu semampuku.

3. Memperbanyak Amal Salih

Dengan memperbanyak amal salih, dosa-dosa yang telah lalu dapat terhapus. Beberapa amal salih yang bisa dilakukan:
Sebagaimana Allah SWT berfirman, yang beriman:
إِنَّ ٱلْحَسَنَٰتِ يُذْهِبْنَ ٱلسَّيِّـَٔاتِ
Innal hasanaati yudzhibnas sayyi’aat.
Artinya: Sesungguhnya perbuatan baik itu menghapus dosa-dosa. (QS. Hud: 114)
(NDA)