news-card-video
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Tasybik: Pengertian, Dasar Hukum, dan Contohnya Menurut Ajaran Islam

4 Maret 2025 10:49 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilsutrasi masjid. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilsutrasi masjid. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Dalam terminologi Islam, tasybik adalah istilah yang merujuk pada tindakan menyerupakan sesuatu dengan sesuatu yang lain. Kata tasybik berasal dari bahasa Arab tasybīk (تشبيك), yang berarti menyamakan atau menyerupakan sesuatu dengan yang lain.
ADVERTISEMENT
Biasanya, istilah tasybik digunakan dalam konteks akidah dan ibadah untuk menggambarkan praktik yang menyerupai tradisi atau kebiasaan di luar ajaran Islam.
Dalam ilmu fikih dan akidah, konsep tasybik sering dikaitkan dengan larangan meniru atau menyerupai kebiasaan kaum lain yang bertentangan dengan prinsip Islam.

Dasar Hukum Tasybik dalam Islam

Ilustrasi Al-Qur'an. Foto: Pixabay
Konsep tasybik banyak dibahas dalam berbagai dalil, salah satunya dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud. Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka." (HR. Abu Dawud No. 4031)
Hadis ini menjadi rujukan bagi para ulama dalam menilai berbagai bentuk tasybik, khususnya dalam hal ibadah, perayaan, dan kebiasaan sehari-hari.
ADVERTISEMENT

Contoh Tasybik dalam Kehidupan Sehari-hari

Ilustrasi anak-anak berkumpul untuk tadarusan bersama. Foto: Pixabay
Dalam Islam, tasybik dianggap sebagai hal yang perlu dihindari jika bertentangan dengan prinsip tauhid dan syariat. Berikut beberapa contoh tasybik yang sering menjadi perbincangan dalam Islam:

1. Meniru Gaya Berpakaian Kaum Non-Muslim

Dalam Islam, berpakaian harus sesuai dengan syariat, misalnya, bagi wanita dengan menutup aurat. Jika seseorang berpakaian menyerupai gaya non-Muslim yang bertentangan dengan Islam, ini bisa dikategorikan sebagai tasybik.

2. Merayakan Hari Raya Non-Muslim

Seorang Muslim dianjurkan untuk hanya merayakan hari-hari besar yang telah ditetapkan dalam Islam, seperti Idulfitri dan Iduladha. Mengikuti perayaan yang bukan bagian dari ajaran Islam bisa termasuk dalam kategori tasybik.

3. Mengadopsi Tradisi Ritual yang Bukan dari Islam

Beberapa kebiasaan yang berasal dari luar Islam, seperti kegiatan menyilangkan atau memasukkan jari tangan ke dalam jari tangan lainnya, bisa dianggap sebagai bentuk tasybik.
ADVERTISEMENT

Manfaat Menghindari Tasybik

asi Al-Qur'an dan tasbih. Foto: Unsplash
Menghindari tasybik sangat penting bagi umat Islam agar tidak terjerumus dalam praktik yang bertentangan dengan ajaran Islam. Berikut beberapa manfaat dari menghindari tasybik lainnya:

1. Menjaga Kemurnian Akidah

Islam memiliki prinsip tauhid yang kuat. Menghindari tasybik berarti menjaga kemurnian ajaran Islam tanpa terpengaruh oleh budaya atau kepercayaan lain yang bertentangan.

2. Memiliki Identitas Seorang Muslim

Seorang Muslim dianjurkan untuk memiliki identitas yang jelas dalam cara berpakaian, berbicara, dan berperilaku, yang mencerminkan ajaran Islam.

3. Menghindari Syubhat

Beberapa bentuk tasybik dapat mengarah pada hal yang meragukan (syubhat). Dalam Islam, menjauhi hal yang meragukan merupakan bagian dari menjaga keimanan.
Oleh karena itu, umat Islam perlu memahami konsep tasybik agar dapat lebih bijak dalam menyaring budaya dan kebiasaan yang masuk dalam kehidupannya, serta tetap berpegang teguh pada ajaran Islam.
ADVERTISEMENT
(NDA)