Teori Penyebaran Islam di Indonesia Lewat Perdagangan

Konten dari Pengguna
1 Januari 2021 10:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Penyebaran Islam lewat Perdagangan sumber foto: Sejarah Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Penyebaran Islam lewat Perdagangan sumber foto: Sejarah Indonesia
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Masuknya agama Islam ke Indonesia diperkiran melewati banyak cara salah satunya ialah lewat jalur perdagangan. Berdasarkan sumber sejarah, teori penyebaran Islam di Indonesia yang paling populer lewat perdagangan ialah teori Gujarat.
ADVERTISEMENT
Gujarat sendiri merupakan salah satu nama tempat di wilayah India. Dalam teori Gujarat, penyebaran Islam di Indonesia pertama kali dibawa oleh para pedagang Gujarat (India) pada abad ke-7 hingga abad ke-13 Masehi. Teori ini sendiri dikembangkan oleh sejarawan J.P Moquetta (1912). Menurutnya, teori Gujarat dapat dibuktikan melalui penemuan batu nisan di kerajaan Samudera Pasai yang mana ia percaya sebagai batu nisan yang berasal dari daerah Gujarat. Selain itu, masyarakat Indonesia juga dinilai lebih banyak mengikuti hazhab Syafi’I sama halnya dengan masyarakat Gujarat.
Selain teori Gujarat tadi, ada pula teori lain yang menyebutkan tentang awal mula masuknya agama Islam ke nusantara yakni teori Arab/Mekkah (berasal dari pedagang Arab) dan Persia (berasal dari para pedagang Persia) yang juga dinilai memiliki bukti-bukti sejarah. Meskipun memiliki perbedaan teori yang menyebutkan tentang masuknya Islam ke Nusantara, namun ketiganya memiliki persamaan yakni berasal lewat jalur perdagangan.
ADVERTISEMENT

Penyebaran Islam di Indonesia Lewat Perdagangan Jalur Sutera

Dalam penyebaran Islam lewat perdagangan ini, para pedagang tersebut diperkirakan memanfaatkan jalur sutra dalam digunakan untuk rute perdagangan komoditas sutra dan rempah-rempah. Jalur sutra sendiri merupakan sebuah rute perdagangan yang menghubungkan wilayah Tiongkok dengan wilayah Eropa. Jalur tersebut terbagi menjadi dua rute yakni rute darat dan rute laut yang panjangnya diperkirakan berkisar 6500 kilometer.
Pada awal penyebaran Islam di Indonesia, wilayah-wilayah nusantara seperti daerah pesisir seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku merupakan daerah yang paling cepat menerima ajaran agama Islam. Oleh sebab itu, dalam perkembangan agama Islam nusantara, daerah-daerah tadi termasuk ke dalam lokasi pusat berlangsungnya pemerintahan kerajaan Islam. (HAI)
ADVERTISEMENT