news-card-video
24 Ramadhan 1446 HSenin, 24 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Tingkatan Ikhlas sesuai dengan Ajaran Islam

11 Maret 2025 14:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi tingkatan ikhlas. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tingkatan ikhlas. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Dalam ajaran Islam, ikhlas dikategorikan ke dalam beberapa tingkatan. Penting bagi setiap muslim untuk memahami tingkatan ikhlas supaya dapat senantiasa meningkatkan kualitas ibadahnya, serta menjalankan kehidupan yang tenang dan damai.
ADVERTISEMENT
Ikhlas sendiri diartikan sebagai ketulusan niat dalam melakukan suatu perbuatan hanya untuk beribadah pada Allah. Sifat ikhlas tak hanya terbatas dalam perkara ibadah, tetapi juga menyangkut amalan kebaikan yang dilakukan ke sesama manusia.

Tingkatan Ikhlas dalam Islam

Ilustrasi tingkatan ikhlas. Foto: Pexels
Ulama membagi ikhlas dalam beberapa tingkatan. Menurut Syekh Nawawi al-Bantani dalam bukunya Nashaihul 'Ibad: Nasihat-nasihat dan Cerita-cerita dari Khazanah Nabi Saw, Sahabat, Tabi'in, Tabi'it Tabi'in, Sufi, dan Ulama terdapat tiga tingkatan utama dalam ikhlas, di antaranya sebagai berikut.

1. Beramal Hanya Mencari Rida Allah

Tingkat ikhlas yang pertama adalah beramal hanya ingin mendapat rida dari Allah. Kategori ikhlas ini menjadi tingkatan ikhlas yang paling tinggi karena dalam beribadah tidak ada tujuan lain kecuali melaksanakan perintah Allah.
ADVERTISEMENT
Perbuatan yang dilakukan bukan juga ditujukan untuk meraih simpati orang lain agar mendapat kasih sayang, pujian, harta, atau sesuatu lainnya, melainkan semata-semata ingin mengharap rida Allah SWT.
Mereka tidak memikirkan balasan atas amal tersebut dan tidak begitu memikirkan apakah kelak dirinya dimasukkan ke dalam surga atau neraka.

2. Beramal agar Mendapatkan Kebaikan Akhirat

Pada tingkatan ikhlas yang kedua adalah beramal karena Allah agar diberikan bagian (balasan) di akhirat. Misalnya, dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga beserta diberi kenikmatan dengan segala sesuatu di dalamnya.
Orang yang berada dalam tingkat ikhlas kedua ini melakukan amal karena Allah, tetapi juga terselip harapan bahwa dirinya mendapat pahala besar di akhirat.
Mereka juga berharap kelak di hari kiamat terselamatkan dari berbagai keadaan yang mengerikan, dimudahkan hisabnya, dan diberikan rahmat oleh Allah SWT.
ADVERTISEMENT

3. Beramal agar Mendapatkan Balasan di Dunia

Tingkat keihlasan yang ketiga, yaitu melakukan perbuatan agar Allah memberikan balasan di dunia, seperti kelapangan rezeki dan terhindar dari hal-hal yang menyakitkan.
Tingkatan ikhlas ini termasuk kategori ikhlas yang rendah karena saat dirinya melakukan amal saleh karena Allah, di saat yang bersamaan ia juga memiliki harapan imbalan duniawi. Sebagai contoh, melakukan salat Duha dan rutin sedekah agar diperluas rezekinya dan diampuni dosa-dosanya.
Adapun melakukan amal dengan kriteria selain itu, maka dikategorikan sebagai perbuatan ria. Misalnya, orang beribadah dengan harapan akan dipuji dan dianggap orang lain sebagai orang yang taat, atau mencari ilmu dengan harapan akan dihormati orang lain sebagai orang alim.
ADVERTISEMENT
(SA)