Zakat Fitrah dengan Beras: Ketentuan dan Pelaksanaannya

Ilustrasi zakat fitrah dengan beras. Foto: Pexels

Zakat fitrah adalah kewajiban bagi setiap muslim yang mampu, baik untuk dirinya sendiri maupun anggota keluarga yang menjadi tanggung jawabnya. Zakat fitrah dilakukan sebanyak sekali dalam setahun pada bulan Ramadan hingga menjelang salat Idulfitri.

Pelaksanaan zakat ini bertujuan untuk menyucikan diri setelah menjalani ibadah puasa serta membantu mereka yang kurang mampu agar bisa merayakan Idulfitri dengan layak. Salah satu bentuk pembayaran zakat fitrah yang paling umum adalah dengan menggunakan beras.

Ketentuan Zakat Fitrah dengan Beras

Ilustrasi zakat fitrah dengan beras. Foto: Pexels

Dalam ajaran Islam, zakat fitrah dapat dibayarkan dalam bentuk bahan makanan pokok yang dikonsumsi di daerah setempat, misalnya, beras, gandum, jagung, atau sagu. Masyarakat yang makanan pokoknya beras, wajib membayar zakat fitrah berupa beras.

Mereka yang biasa memakan beras putih, akan mengeluarkan zakat dengan beras putih. Bagi yang biasa memakan beras merah, maka mereka mengeluarkan zakat dengan beras merah.

Adapun beras yang dipergunakan untuk membayar zakat fitrah harus sama atau lebih baik kualitasnya dengan beras yang dimakan sehari-hari oleh orang yang membayar zakat fitrah.

Jumlah yang wajib dikeluarkan adalah 2,5 kg atau setara 3,5 liter beras untuk setiap jiwa. Hal ini berlaku untuk semua individu, termasuk bayi yang baru lahir sebelum terbenamnya matahari bulan Ramadan atau orang yang wafat sesusah terbenamnya matahari.

Orang harus mengeluarkan zakat fitrah adalah kepala rumah tangga untuk semua yang menjadi tanggungannya, seperti istri, anak, ibu, bapak dan mertuanya, pembantu, dan orang lain yang tinggal bersamanya.

Baca Juga: Syarat Taubat dan Cara Melakukannya Menurut Ajaran Islam

Waktu Pelaksanaan Zakat Fitrah

Ilustrasi zakat fitrah dengan beras. Foto: Pexels

Menunaikan zakat berbeda dengan menunaikan zakat lainnya. Pelaksanaan zakat fitrah harus pada waktu tertentu sesuai dengan ketentuan ajaran Islam.

Mengutip buku berjudul Modul Fikih Ibadah yang ditulis oleh Rosidin disebutkan bahwa terdapat beberapa waktu yang dianjurkan untuk menunaikan zakat fitrah, antara lain:

(SA)