Konten dari Pengguna

5 Fakta Unik Kecoak, Hewan yang Mampu Bertahan dari Ledakan Nuklir

Berita Viral
Membahas isu-isu yang lagi viral
24 Juni 2021 11:35 WIB
·
waktu baca 4 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 14:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kecoak.  (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kecoak. (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Apa yang dipikirkan ketika melihat kecoak? Bagi sebagian orang merasa jijik atau bahkan takut hingga berteriak histeris jika melihat hewan yang masuk ordo serangga hemimetabola yang berasal dari kelas Insecta ini.
ADVERTISEMENT
Meski dianggap menjijikan bagi sebagian besar orang, terutama kaum hawa, namun rupanya kecoak punya sederet fakta yang jarang diketahui orang awam sebagaimana dihimpun berbagai sumber.
Fakta pertama, kecoak merupakan hewan yang mampu bertahan hidup dari ledakan dan radiasi nuklir. Tak cuma sekali, bahkan sembilan kali ledakan nuklir pun tak sanggup membunuh kecoak.
Sejumlah penelitian menyebutkan bahwa hewan dengan nama latin Blattodea ini menjadi satu-satunya hewan yang mampu hidup saat serangan bom nuklir Hirosima dan Nagasaki, Jepang saat Perang Dunia II.
Hal itu disebabkan sel-sel hidup sensitif pada radiasi kecoak sedang membelah. Kecoak diketahui membelah pada saat siklus molting, sekitar sekali seminggu.
Maka kecoak bersifat sensitif pada radiasi hanya sekitar 48 jam, atau 1/4 minggu. Setelah itu kecoak mampu resisten terhadap radiasi, termasuk radiasi nuklir.
Kecoak. Foto: Pixabay
Dari penelitian lain, kecoak baru akan mati ketika terkena radiasi 10 kali lipat dari radiasi yang dibutuhkan untuk membunuh manusia. Selain radiasi, kecoak juga masih bisa bertahan pada iklim atau suhu ekstrem.
ADVERTISEMENT
Dari banyak penelitian, kecoak keberadaannya sudah diketahui sejak zaman Karbon sekitar 350 juta tahun lalu. Saat itu bumi masih menjadi satu benua besar yang disebut dengan Pangaea yang seiring zaman kemudian terbagi menjadi Amerika utara dan selatan, Afrika, Eropa, dan Asia.
Spesies kecoak diidentifikasi dari fosil yang ditemukan dari zaman Karbon. Mereka merupakan grup serangga utama yang fosilnya paling banyak ditemukan di Amerika Utara, Eropa, dan Pegunungan Ural (kini Rusia dan Kazakhstan).
Hal itu jadi alasan kenapa zaman Karbon disebut juga sebagai “The Age of Cockroaches” atau era kecoak. Dari penelitian, zaman Karbon memiliki temperatur tinggi dan berubah drastis menjadi dingin dan kering.
Perubahan iklim ekstrem tersebut telah menyebabkan kepunahan banyak tumbuhan dan hewan. Namun, tidak dengan kecoak yang mampu bertahan hidup dan berevolusi adaptif hingga kini.
ADVERTISEMENT
Kecoak mampu bertahan hidup dari zaman Karbon karena mereka telah mencapai bentuk tubuh optimum, yaitu bentuk tubuh yang memungkinkan untuk lolos dari semua bahaya pada awal sejarah evolusi mereka.
Sementara itu kecoak diyakini juga mampu hidup pada suhu ekstrem. Menurut sebuah riset, pada fase sebelum dewasa, jenis Blaptica Dubia dapat bertahan hidup dari suhu -3,1 hingga 49,9 derajat Celsius.
Ilustrasi kecoak. Foto: Shutterstock
Selain fakta itu, ada beberapa fakta unik lainnya dari kecoak.

1. Sering Kentut

Kecoak diketahui merupakan hewan yang sering kentut. Dari banyak penelitian kecoak kentut sekitar 15 menit sekali.
Parahnya, kentut kecoak mengeluarkan kandungan metana. Jika dikalkulasi dalam skala global, metana dari kecoak dapat mengakibatkan pemanasan global.
Saking 'hobinya', kecoak masih kentut meski sudah mati. Hewan ini akan tetap kentut selama 18 jam setelah kematiannya.
ADVERTISEMENT

2. Bisa Hidup Tanpa Kepala

Kecoak diketahui masih bisa bertahan hidup meski kepalanya terputus dari tubuhnya. Fakta unik ini karena dari beberapa penelitian mengatakan kecoak tak membutuhkan hidung untuk bernapas, sebab kecoak bernapas melalui ventilator dari seluruh tubuhnya.
Meski kepala terputus, kecoak juga mampu bertahan hidup tanpa makan selama satu bulan dan tanpa minum selama satu minggu. Jadi sekalipun kepalanya putus, kecoak sejatinya hanya mati karena tidak dapat makan dan minum.

3. Sensor Deteksi Rasa Takut

Pernah melihat kecoak yang terus terbang mendekati Anda sekalipun berkali-kali menghindarinya? Itu disebabkan karena kecoak diyakini punya sensor deteksi rasa takut pada manusia.
Dengan sensor itu kecoak bisa mendeteksi manusia yang ketakutan sehingga terus terbang mendekati Anda, bahkan hinggap di tubuh Anda. Sebab, dengan cara itulah kecoak melindungi dirinnya.
ADVERTISEMENT

4. Lebih Tua dari Dinosaurus

Fakta yang ditemukan dari sejumlah penelitian mengungkapkan kalau kecoak merupakan salah satu hewan purba yang mampu beradaptasi dan berevolusi hingga bisa bertahan hidup hingga hari ini.
Bahkan umur kecoak melebihi usia dinosaurus. kecoak disebut sudah ada 300 juta tahun lebih dulu dari dinosaurus. Uniknya, dinosaurus tak mampu bertahan hidup dari segala perubahan maupun bencana alam dalam sejarah bumi.

5. Tahan Banting

Kecoak memiliki sistem pertahanan tubuh yang hebat. Hewan ini mampu bertahan sekalipun Anda membantingnya. Jika isi tubuh kecoak tidak keluar sesudah dibanting, dia akan tetap hidup.
Ketika dibanting pun kecoak akan pura-pura mati dengan diam tanpa bergerak. Padahal itu merupakan caranya untuk mengelabui karena setelah itu dia lari beberapa saat kemudian seolah tidak terjadi apa-apa. (ace)
ADVERTISEMENT