Konten dari Pengguna

Idap Kelainan, Kisah Perempuan yang Tak Pernah Menangis dan Tak Pernah Sakit

Berita Viral
Membahas isu-isu yang lagi viral
4 Juli 2022 15:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ashlyn Blokcer, penderita CIPA yang tidak merasakan rasa sakit apapun. (Foto:: Facebook/@Azhar Malik).
zoom-in-whitePerbesar
Ashlyn Blokcer, penderita CIPA yang tidak merasakan rasa sakit apapun. (Foto:: Facebook/@Azhar Malik).
ADVERTISEMENT
Merasa sakit ketika mengalami insiden seperti jari tersayat pisau hingga jatuh saat mengendarai motor merupakan hal alami. Pasalnya, itu terjadi karena respons saraf yang menerima rasa nyeri baik dari dalam maupun luar tubuh yang kemudian diterima otak.
ADVERTISEMENT
Nah, kali ini, hal alami tersebut ternyata tidak dialami oleh seorang perempuan bernama Ashlyn Blocker. Ia divonis mengidap penyakit atau kondisi congenital insensitivity to pain with anhidrosis (CIPA). Si penderita tidak bisa merasakan rasa sakit apapun meski mengalami luka dalam dan luar.
Mengutip ABC News, kisah perempuan asal Georgia, Amerika Serikat, ini terkuak pada 2012 silam. Kala itu, Ashlyn yang masih berusia 12 tahun mengaku tidak merasakan apapun saat dirinya mengalami insiden hingga hal-hal berbahaya.
Mulai dari mencelupkan tangan ke air mendidih, digigit semut api, menggigit lidah, hingga berlari dalam kondisi kaki luka. Keempat insiden tersebut merupakan hal yang dilakukan Ashlyn dengan tidak sama merasakan rasa sakit apapun.
Bahkan, sang ayah Ashlyn, John Blocker menyebut putrinya juga tidak bisa merasakan rasa lapar. Meski tengah kelaparan, putri mereka tak merasakan apapun lantaran penyakit aneh itu membuat tubuh Ashlyn seolah kebal dengan rasa sakit.
ADVERTISEMENT
"Banyak orang menyebut, 'oh, betapa hebatnya anak Anda. Tapi tanda-tandanya, seiring berjalannya waktu, semakin mengkhawatirkan," ucap John Blocker seperti dikutip dari ABC News.
Dari pengakuan John dan Tara Blocker, mereka menyebut bahwa Ashlyn sudah sangat berbeda dengan bayi pada umumnya yang selalu menangis ketika lapar atau mengalami rasa sakit. Namun, putri mereka disebut malah kebanyakan diam.
Hal itulah awal yang membuat John dan Tara memeriksa kondisi Ashlyn ke dokter. Pada 2012 lalu, putri mereka kemudian divonis mengidap CIPA yang merupakan penyakit langka. Di mana si penderita bakal tidak merasakan rasa sakit apapun akibat sinyal rasa sakit tidak sampai ke otak.
Dalam penelitian yang dilakukan para ahli di Universitas Florida, mereka mengungkapkan kondisi Ashlyn diakibatkan karena mutasi genetik yang mempengaruhi tubuh hingga tidak bisa merasakan rasa sakit.
ADVERTISEMENT
Disebutkan, mutasi genetik yang terjadi menyebabkan sinyal rasa sakit terputus hingga tidak sampai ke otak. Bahkan, penderita CIPA juga divonis tidak bisa merasakan suhu tubuh mereka. Lebih parahnya lagi, si penderita juga tidak bisa berkeringat.
Tidak hanya itu saja, dari penelitian yang dilakukan, penyakit yang dialami Ashlyn hingga saat ini dikabarkan belum memiliki obat medis. Tak ayal, orang tua penderita CIPA hanya dianjurkan untuk rutin mengecek kondisi putri mereka. (fre)