Keseringan Minum Boba, Bagian Tubuh Remaja Ini Mendadak Kaku dan Bengkak

Berita Viral
Membahas isu-isu yang lagi viral
Konten dari Pengguna
23 Juli 2020 14:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Bubble Tea. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bubble Tea. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Kegemaran minum boba atau bubble tea menjadi petaka bagi remaja satu ini. Pasalnya, bagian tubuhnya, khususnya kaki dan tangan, sampai mengalami pembengkakan dan terasa seperti batu.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari News.com.au, peristiwa tersebut terjadi di Guangdong, China. Seorang remaja berusia 18 tahun dikabarkan gemar mengonsumsi minuman boba. Bahkan, ia mengaku rutin meminumnya satu gelas sehari dengan kadar gula tinggi.
Imbas dari kegemarannya tersebut, remaja itu langsung dilarikan ke rumah sakit lantaran mengeluh mengalami sakit bagian tangan dan kakinya. Setelah diperiksa oleh dokter, didapati remaja tersebut menunjukkan gejala gout atau radang sendi.
"Kala pasien tiba, gout sudah ada di keempat anggota tubuhnya sehingga ia tak bisa lagi berjalan," kata rheumatologist Rumah Sakit, Zheng Shaoling.
Selain tak bisa berjalan, remaja tersebut juga tak bisa menggunakan tangannya yang sudah membengkak. Bahkan, remaja itu mengaku kakinya sekaan berubah jadi batu, disebabkan oleh menumpuknya kristal di persendian.
Tangan membengkak akibat boba. (Foto: Asiawire/Australscope)
Adapun Zheng menjelaskan gout bisa muncul dengan adanya rasa sakit, kemudian kemerahan, membengkaknya persendirian, serta kadar asam urat yang tinggi. Hal tersebut dialami oleh remaja yang gemar mengonsumsi boba tersebut.
ADVERTISEMENT
"Kami memberinya obat anti-inflamasi dan berhasil mengurangi angka asam urat sekitar setengah," kata Zheng, menyebut sang pasien telah mengalami kemajuan.
Remaja laki-laki tersebut kini dikabarkan, secara perlahan, sudah mulai bisa berjalan. Ia pun sudah dipulangkan dari rumah sakit. Meski begitu kondisi pria tersebut masih dalam pengawasan.
“Perlahan, dia sudah bisa berdiri dan berjalan, tapi kami masih harus memantau kondisinya,” ujar dokter Zheng.
Kejadian melibatkan boba bukan yang pertama. Sebelumnya, remaja perempuan koma selama lima hari karena sering minum minuman yang berbahan dasar tapioka tersebut. Setelah berhenti mengonsumsi selama tiga bulan, berat badan remaja itu turun 10kg. (bob)