Konten dari Pengguna

Kisah Heroik Oppa Korea Yang Chil Seong, Rela Mati Membela Indonesia

Berita Viral
Membahas isu-isu yang lagi viral
4 Oktober 2021 10:48 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Yang Chil Seong menjadi satu dari tiga pejuang asing yang turut mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Foto: Istimewa.
zoom-in-whitePerbesar
Yang Chil Seong menjadi satu dari tiga pejuang asing yang turut mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Foto: Istimewa.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sosok yang berjasa di balik kemerdekaan Indonesia tidak hanya berasal dari warga pribumi. Ada orang asing yang ikut berjuang mempertahankan kemerdekaan tanah air, salah satunya, Yang Chil Sung, orang asli Korea Selatan.
ADVERTISEMENT
Dalam catatan sejarah kemerdekaan RI, ada tiga pejuang asing yang ikut ambil bagian dalam perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan Jepang.
Mereka adalah Aoki, Hasegawa, dan Tanagawa. Aoki dan Hasegawa diketahui merupakan warga Jepang sementara Tanagawa adalah warga Korea Selatan, yang merupakan nama lain dari Yang Chil Sung.
Dikutip dari berbagai sumber, Yang Chil Sung adalah pria kelahiran tahun 1919. Pada prosesnya dia kemudian memiliki nama Indonesia Komarudin.
Komarudin merupakan tentara yang dibawa Jepang ke Indonesia untuk menjaga tahanan di Bandung, hingga akhirnya pergi ke Garut, Jawa Barat dan bergabung dengan tentara pribumi untuk melawan penjajah di wilayah Wanaraja.
Komarudin diketahui menikah dengan perempuan asal Garut, kemudian memeluk agama Islam hingga akhirnya hidup bersama dengan masyarakat Garut.
ADVERTISEMENT
Saat di Garut itu lah, Yang Chil Sung yang dikenal sebagai ahli pembuat bom bertemua dengan Aoki dan Hasegawa.
Aoki dan Hasegawa juga akhirnya memilih masuk Islam dan mengganti nama mereka. Aoki menjadi Abubakar, dan Hasegawa menjadi Usman. Mereka di-Islamkan oleh Pangeran Papak.
Di antara ketiganya, Yang Chil Sung merupakan sosok yang paling menonjol karena kabarnya merupakan 'jagoan' di medan perang.
Ketiganya juga memiliki peran penting dalam pemberontakan pada Belanda pasca kemerdekaan Indonesia. Yang Chil Sung dikabarkan pernah melindungi warga Garut dengan cara meledakkan jembatan Sungai Cimanuk agar Belanda tidak bisa masuk ke Garut.
Dengan kepiawaian Komarudin yang waktu itu masih berusia 30 tahun, ia membuat bom untuk merusak jembatan tersebut. Karena itu, sejak 1946, ketiganya menjadi orang yang paling dicari tentara Belanda.
ADVERTISEMENT
Perjalanan mereka akhirnya terhenti pada tahun 1949. Saat itu, Belanda berhasil masuk ke Garut dan menemukan jejak ketiganya.
Mereka tertangkap di Gunung Dora, Kecamatan Sucinaraja, perbatasan Garut dan Tasikmalaya dan dieksekusi mati di Kerkof, atau yang sekarang lebih dikenal dengan nama Sarana Olahraga (SOR) Merdeka, Tarogong Kidul.
Saat dieksekusi mati, ketiganya mengenakan kemeja putih dan sarung berwarna merah. Mereka ditembak di hadapan warga Garut.
Ketiganya tercatat wafat pada tahun 1949 dan sempat dimakamkan di TPU Pasir Pogor, Kecamatan Garut Kota. Pada tahun 1982 jasad keduanya dipindah ke TMP Tenjolaya, Tarogong Kidul, karena dianggap sebagai pahlawan.
Kisah Yang Chil Sung dan dua rekannya ini banyak mendapat perhatian dan kisahnya dibukukan oleh seorang profesor asal Korea yang melakukan riset dalam kurun waktu 2003-2015.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini makam ketiganya masih sering dikunjungi oleh pihak keluarga asal Korea dan Jepang.
Kisah heroik oppa asal Korea kemudian menuai perhatian publik setelah diposting kembali oleh @faktasuper.id di Instagram. Banyak warganet yang mengapresiasi jasanya dalam memerdekaan Indonesia.
“Terima kasih atas jasa mu para pahlawan kemerdekaan kami. Surga untuk kalian semua. Aamiin,” kata @mia_kyannoarsa.
“Gomawo oppa,” ujar @ichaswl.
“Mati secara terhormat,” ungkap @mahmudmochamadrifai. (ace)