Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
15 Ramadhan 1446 HSabtu, 15 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Mengapa Orang Gampang Banget Marah ketika Kurang Tidur?
26 Agustus 2022 13:26 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Nah, sebenarnya apa sih penyebab hal tersebut hingga acap kali tidak bisa mengontrol emosi saat kurang tidur? Padahal, faktor usia yang telah matang dan dewasa tentu bisa mengendalikan amarah. Namun, nyatanya, ketika orang kurang tidur malah tak bisa mengontrolnya.
Mengutip Healthline, hubungan emosi atau amarah ternyata berkaitan dengan efek kurang tidur. Bahkan, suara bising yang didengar akan menimbulkan gejolak emosi bagi orang yang kurang tidur ketimbang yang menjaga pola tidur.
Menurut studi yang dilakukan Zlatan Krizan, seorang Professor Psikologi dari Iowa State University, Amerika Serikat, ia membuktikan bahwa dampak buruk kurang tidur ternyata bisa menimbulkan gejolak amarah yang berbihan.
Dalam studi itu, sang profesor membuktikannya dengan meneliti 142 peserta. Ia membagi dua grup, 71 orang tidur rutin atau teratur, sementara 71 lainnya tidur hanya 2 sampai 4 jam selama 2 malam.
Meski perbedaannya sangat mencolok, namun Profesor Krizan mengaku sengaja melakukannya karena rutinitas jam tidur orang Amerika Serikat berada di angka tersebut.
ADVERTISEMENT
Hingga kemudian, setelah tidur selama 2 malam dalam waktu yang telah disepakati, para pesesta lantas dibawa ke laboratorium untuk melakukan beberapa tes.
Di laboratorium tersebut, mereka disuruh mengulas produk sembari mendengarkan bunyi kebisingan. Bunyi tersebut berupa suara percikan air atau hujan yang sangat deras. Kedua, suara statis atau bunyi TV yang berkedip-kedip.
Nah, dari hasil studi tersebut, 71 peserta yang mengalami kurang tidur merasakan emosi atau amarah ketika mendengar suara-suara tersebut. Sebaliknya, peserta yang pola tidur terjaga tidak memunculkan emosi saat mendengar dua jenis suara tersebut.
"Secara umum, kemuculan emosi atau amarah jauh lebih tinggi dirasakan oleh mereka yang mengalami kurang tidur," ucap Krizan.
Studi tersebut membuktikan bahwa orang yang sering kurang tidur ternyata bisa mempengaruhi tingkat amarah seseorang.
ADVERTISEMENT
Bahkan, orang yang bersangkutan dinilai cenderung lebih mudah marah karena tidak menikmati atau menjaga pola tidur yang baik hingga menimbulkan sifat0-sifat negatif. (fre)