Ngorok Saat Tidur Menandakan Badan Terlalu Capek, Mitos atau Fakta?

Berita Viral
Membahas isu-isu yang lagi viral
Konten dari Pengguna
5 Mei 2022 20:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mendengkur. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mendengkur. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Aktivitas tubuh kerap memengaruhi kualitas tidur. Bahkan, banyak anggapan yang menyebut ketika badan terlalu capek akan membuat seseorang tidur mendengkur atau ngorok.
ADVERTISEMENT
Lalu, benarkah ngorok atau mendengkur saat tidur menandakan badan terlalu lelah? Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ulasannya.
Kelelahan Penyebab Tidur Ngorok Adalah Mitos
Ilustrasi mendengkur. Foto: Shutter Stock
Anggapan kecapekan atau kelelahan merupakan faktor penyebab manusia mendengkur saat tidur adalah mitos. Disebutkan, mendengkur atau ngorok ternyata berasal dari penyempitan saluran napas bagian atas.
Hal inilah yang mengakibatkan seseorang mengeluarkan suara dari mulut saat tidur atau ngorok akibat pangkal lidah jatuh ke bagian belakang. Suara itu muncul karena adanya gangguan saluran udara di tenggorokan hingga hidung yang dapat dialami oleh siapapun termasuk orang yang tidak terlalu kelelahan.
Meski demikian, orang yang ngorok atau mendengkur saat tidur karena kondisi penyempitan saluran napas yang sering terjadi kini bukanlah sebuah penyakit.
ADVERTISEMENT
Tidur Telentang
Ilustrasi mendengkur. Foto: Shutter Stock
Selain itu, faktor orang mendengkur atau ngorok ini juga dapat disebabkan oleh posisi tidur telentang. Ketika seseorang tidur dengan posisi telentang, maka saluran napas akan mengalami penyempitan sehingga tidak dapat mengeluarkan udara secara bebas.
Ketika saluran udara menyempit dan terganggu di tenggorokan juga hidung, maka membutuhkan tekanan ekstra untuk mengeluarkan udara dari mulut sehingga keluar suara. Semakin menyempit saluran udara, tekanan pun semakin besar dan suara dengkuran semakin nyaring atau keras.
Faktor Posisi Kotak Suara Manusia (Laring)
Ilustrasi mendengkur. Foto: Twitter/@mbahkirangan
Dalam ilmu kedokteran, laring merupakan bagian dari sistem pernapasan yang memproduksi suara. Laring ini juga dapat mempengaruhi dengkuran seseorang terutama bagi pria.
Menurut penelitian, pria lebih sering mendengkur ketimbang wanita karena pria memiliki kotak suara atau laring yang lebih besar. Ketika tertidur, ruang besar tersebut dapat menyebabkan jalan napas di tenggorokan semakin menyempit dan menyebabkan munculnya suara dengkuran saat tidur.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, suara dengkuran itu dapat dicegah dengan cara mengubah posisi tidur menjadi miring. Sebab, posisi tersebut lebih membebaskan alur pernapasan sehingga dapat bekerja dengan baik saat tidur pulas. (fre)