Konten Media Partner

10 Anak di Jatim Meninggal Dunia karena Omicron

11 Maret 2022 12:54 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak isolasi mandiri. Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak isolasi mandiri. Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Meski diketahui bergejala ringan, namun COVID-19 varian Omicron yang mengenai mereka yang berkomorbid (penyakit penyerta) dapat mengakibatkan kematian. Ini seperti yang dialami sejumlah anak di Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jawa Timur (Jatim), sebulan terakhir terdapat 10 anak yang meninggal terpapar Omicron.
"Tiga minggu yang lalu ada 2 anak yang meninggal, dua minggu lalu ada 6 anak, dan minggu lalu ada 2 anak. Untuk minggu ini datanya belum keluar," kata Ketua IDAI Jatim dr Sjamsul Arief MARS SpA(K) saat dihubungi Basra, Jumat (11/3).
Sjamsul lantas menuturkan anak-anak yang meninggal tersebut lebih disebabkan pada penyakit utamanya (komorbid).
"Memang datanya mereka positif (Omicron). Hanya saja penyebab utamanya (meninggal) karena penyakit utamanya. Misalnya ada bayi yang meninggal memiliki sesak nafas, kemudian bayi prematur. Mereka meninggal dunia, nah saat di swab positif (Omicron). Jadi mereka itu punya penyakit komplikasi," jelas Sjamsul.
ADVERTISEMENT
Sjamsul kembali menegaskan jika anak-anak yang meninggal tersebut sudah memiliki kondisi kesehatan yang kurang baik akibat penyakit yang dideritanya.
"Sebelum kena (Omicron) memang kondisi kesehatannya sudah kurang ya. Dan kebanyakan berusia bayi," imbuhnya.
Sementara itu data hingga 28 Februari terdapat 207 anak di Jatim yang terpapar varian Omicron.
Diungkapkan Sjamsul saat ini tren warga yang terpapar Omicron cenderung menurun. Ini seperti yang terjadi di sejumlah rumah sakit rujukan COVID-19 di Surabaya.
"Trennya menurun. Sebagai gambarannya misalnya di Soetomo (RSUD Dr Soetomo) itu menurun untuk pasien yang terpapar (Omicron). Di RS Haji turun, di Husada Utama juga menurun. Ini untuk keseluruhan pasien ya," tandasnya.