Konten Media Partner

11 Anak Pelaku Kericuhan Suporter di Suramadu Dibebaskan, Ini Alasan Eri Cahyadi

13 Juni 2024 8:38 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Surabaya saat menemui 11 ABH yang terlibat kericuhan di jembatan Suramadu. Foto: Diskominfo Surabaya
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Surabaya saat menemui 11 ABH yang terlibat kericuhan di jembatan Suramadu. Foto: Diskominfo Surabaya
ADVERTISEMENT
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menghadiri mediasi atau proses diversi terhadap 11 anak berhadapan dengan hukum (ABH) atau di bawah umur, di kantor Polresta Pelabuhan Tanjung Perak Kota Surabaya, Rabu (12/6) kemarin. Proses diversi ini difasilitasi oleh Polresta Pelabuhan Tanjung Perak Kota Surabaya dan Bapas (Balai Pemasyarakatan) Kelas I Surabaya. Serta turut mengundang orang tua dari 11 ABH.
ADVERTISEMENT
11 ABH itu diamankan atas peristiwa kericuhan dan bentrokan suporter Persebaya Surabaya, Bonek, dengan petugas kepolisian di Jalan Kedung Cowek atau akses keluar Jembatan Suramadu sisi Surabaya, pada 31 Mei 2024 lalu. Yakni, bermula dari ejekan antar suporter Persib Bandung dengan Persebaya Surabaya di media sosial.
Mereka melakukan sweeping dan berakibat diamankan atas kerusakan mobil dinas Polri, pot bunga dan rambu lalu lintas.
Suasana haru menyelimuti proses mediasi tersebut, lantaran Wali Kota Eri meminta kepada 11 ABH itu untuk meminta maaf dengan bersujud, serta mencium kaki dan tangan orang tua mereka. Ia pun dengan tegas meminta mereka untuk berbakti kepada orang tua, serta tidak mengulangi perbuatannya lagi. Sebab, menurutnya, pertemuan itu menjadi pembelajaran bagi 11 ABH.
ADVERTISEMENT
“Saya memaafkan mereka, karena saya melihat masa depan mereka masih panjang. Karena bagaimanapun masa depan mereka adalah tanggung jawab saya sebagai Walikota Surabaya. Saya pastikan mereka tidak akan pernah melakukan hal ini lagi,” kata Eri, seperti dikutip Basra, Kamis (13/6).
Berdasarkan hasil diskusi bersama Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya AKBP William Cornelis Tanasale, keduanya sepakat untuk memaafkan 11 ABH.
“Alhamdulillah Pak Kapolres juga memaafkan, tapi kami menjamin melakukan pembinaan untuk anak-anak. Sehingga ke depan anak-anak ini memiliki wawasan kebangsaan, memiliki attitude (perilaku) yang baik dalam menjaga persatuan,” imbuh Eri.
11 ABH itu akan dilakukan pembinaan. Eri menjelaskan, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan berkoordinasi dengan Bapas Kelas 1 Kota Surabaya terkait teknis pembinaannya.
ADVERTISEMENT
“Jadi nanti kita bekerja sama dengan Bapas, terkait dengan mental dan wawasan kebangsaan. Disampaikan Bapas, dapat dilakukan pembinaan di lingkungan rumah dan sekolah,” jelasnya.
Sementara itu Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Iptu M Prasetya mengungkapkan, berdasarkan peraturan perundang-undangan, pihaknya membuka ruang mediasi atau yang dikenal sebagai istilah diversi terhadap ABH.
Meski demikian, terdapat syarat-syarat yang harus dipenuhi. Pertama, perbuatan yang dilakukan dengan ancaman pidana kurang dari 7 tahun. Kedua, perbuatan tidak dilakukan berulang, artinya 11 ABH tersebut belum pernah melakukan perbuatan yang sama sebelumnya.
“Kami mendapat kabar dari Kepala Bapas bahwa 11 anak (ABH) ini juga belum pernah melakukan perbuatan pidana. Kemudian dari hasil asesmen direkomendasikan untuk dilakukan diversi,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan hasil mediasi tersebut, ia menerangkan bahwa Pemkot Surabaya dan Polresta Pelabuhan Tanjung Perak Kota Surabaya bersepakat untuk memaafkan 11 ABH.
“Kami dari kepolisian memaafkan dan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dari Bapak Wali kota memaafkan 11 ABH, dan tidak dilakukan ganti rugi barang yang telah dilakukan pengerusakan,” terangnya.
Budi Pribadi salah satu orang tua ABH mengucap syukur dan berterima kasih kepada Wali Kota Eri karena telah memaafkan anaknya. Ia pun mengaku bahwa Wali Kota Eri juga akan membantu anaknya untuk bisa kembali melanjutkan pendidikan.
“Alhamdulilah dimaafkan dan dibebaskan oleh bapak Wali kota, saya bersyukur dan Insyaallah anak saya tidak mengulangi lagi. Terima kasih Bapak Wali Kota Eri sudah membantu anak saya, setidaknya bisa melanjutkan sekolah lagi,” tukas Budi.
ADVERTISEMENT