Konten Media Partner

11 Rumah Sakit di Surabaya Tutup IGD Sementara, Ini Daftarnya

5 Juli 2021 13:05 WIB
·
waktu baca 5 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 13:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pixabay.
zoom-in-whitePerbesar
Pixabay.
ADVERTISEMENT
Sejak akhir Juni 2021, Instalasi Gawat Darurat (IGD) di beberapa rumah sakit rujukan yang menangani pasien COVID-19 di Kota Surabaya harus lockdown atau tutup sementara. Hal ini terjadi, karena lonjakan kasus COVID-19 yang terjadi di Kota Surabaya.
ADVERTISEMENT
Bahkan baru-baru ini, di media sosial beredar kabar bahwa ada belasan rumah sakit swasta yang tutup sementara waktu akibat lonjakan tersebut.
Berdasarkan rangkuman Basra, berikut IGD RS rujukan di Surabaya yang tutup sementara:
1. Rumah Sakit William Booth Surabaya
Pada 29 Juni 2021, IGD di Rumah Sakit William Booth Surabaya terpaksa harus ditutup untuk sementara waktu. Hal ini karena IGD tengah mengalami overload akibat membludaknya pasien COVID-19.
Melalui surat permohonan lockdown bernomor 1999/RSWB/DIR/VI/2021 yang ditujukan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Febria Rachmanita, Direktur RS William Booth dr T. B Rijantono DFM., mengajukan untuk lockdown IGD.
"Pelayanan IGD nyaris lumpuh, jumlah dokter yang tersisa hanya 2 PKWT dan 1 part timer, sudah sangat tidak mungkin lagi untuk dapat melayani secara normal dalam tiga shift operasional," kata dr. Rijantoro.
ADVERTISEMENT
Bahkan, ia juga mengungkapn per hari Senin, 28 Juni 2021, tercatat ada sebanyak 24 orang karyawan RS William Both yang telah terpapar COVID-19.
2. Rumah Sakit Katolik St. Vincentius a Paulo (RKZ)
Per Jumat (2/7), IGD RKZ Surabaya tidak menerima pasien COVID-19. Hal itu dikarenakan fasilitas yang tidak memungkinkan.
Kabid Hospital Development & Relation Rumah Sakit RKZ, dr Agung Kurniawan Saputra, menjelaskan, IGD RKZ tidak menerima pasien COVID-19 per Jumat (2/7) karena keterbatasan ruang isolasi dan stagnasi pasien COVID-19 di IGD.
"Sehingga IGD RKZ tidak bisa menerima lagi pasien COVID-19 untuk sementara. Tetapi, pasien gawat darurat non COVID-19 tetap diterima sesuai penempatan di IGD non COVID-19," ucapnya.
3. Rumah Sakit Islam (RSI) A Yani
ADVERTISEMENT
Sejak Sabtu (3/7), IGD RSI A Yani Surabaya tidak dapat lagi menerima pasien COVID-19. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan jumlah pasien COVID-19 di rumah sakit tersebut.
Direktur RSI A Yani, dr Dodo Anando, mengungkapkan jika penutupan ini bersifat dinamis. Artinya IGD baru bisa menerima lagi pasien COVID-19 kalau ada yang kosong.
"Ya betul tapi dinamis," ujarnya kepada Basra, Sabtu (3/7).
4. Rumah Sakit Islam (RSI) Jemursari
Selain IGD RSI A Yani, IGD RSI Jemursari Surabaya juga menutup layanan untuk pasien COVID-19 pada Sabtu (3/7). Kebijakan itu diambil setelah kapasitas perawatan hingga tenaga kesehatan tak lagi bisa mengatasi pasien COVID-19 yang terus berdatangan.
"Kami mohon maaf terpaksa menutup layanan IGD untuk pasien COVID-19 karena selain tempatnya yang sudah penuh, tenaga kesehatan kami juga terbatas," jelas Nurman Hermawan, Kepala Bidang Umum dan Marketing RSI Jemursari Surabaya, kepada Basra, Sabtu (3/7).
ADVERTISEMENT
Selain itu, Nurman mengungkapkan, saat ini ada sekitar 50 orang nakes dan pegawai RSI Jemursari Surabaya yang terpapar COVID-19.
5. Rumah Sakit Royal Surabaya
IGD di Rumah Sakit Royal Surabaya juga melakulan penutupan sementara sejak Sabtu (3/7). Jubir COVID-19 RS Royal Surabaya dr Dewa Nyoman Sutanaya SH MHKes MARS, mengatakan, penutupan itu terjadi bukan karena overload, melainkan karena pasokan oksigen yang belum ada.
"Baru sekitar siang nanti kami dapat oksigen. Untuk rawat inap sudah penuh, artinya pasien dari IGD akan tertahan di IGD terus, selama rawat inapnya penuh," kata dr Dewa.
6. Rumah Sakit Husada Utama (RSHU) Surabaya
Pada Minggu (4/7) RSHU akhirnya melakukan lockdown pada IGD karena overload.
Dirut RSHU dr Didi Dewanto SpOG, mengatakan, penutypan sementara itu dilakukan karena ada sekitar 50 nakes yang terpapar COVID-19.
ADVERTISEMENT
Di tambah lagi banyaknya antrean pasien dalam kondisi berat yang ada di IGD.
"Betul mbak, banyak nakes yang terpapar, sama banyam antrean pasien yang masih jelek kondisinya di IGD. Sehingga itu kami lakukan untuk menghindari antrean dan paparan dari pasien COVID-19," kata dr Didi, Senin (5/7).
Ia juga menuturkan penutupan tersebut akan berakhir sampai antrean pasien di IGD kembali stabil. "Sampai bisa terurai antrean pasien di IGD. Dan sudahsudah tersedia kamar untuk perawatan COVID-19," tuturnya.
7. Rumah Sakit PHC Surabaya
Sejak Jumat (2/7), IGD du Rumah Sakit PHC Surabaya tutup sementara. Bahkan per hari ini (05/07), Bed Occupany Rate (BOR) rawat inap COVID-19 di RS PHC Surabaya sebesar 100%, dan secara riil pasien di IGD juga terus berdatangan.
ADVERTISEMENT
"Saat ini terdapat pasien yang masih antri menunggu kamar, beberapa dengan kondisi sesak yang memerlukan alat bantu nafas. Sesuai dengan kondisi riil yang kami alami, maka dengan berat hati kami sampaikan, mohon maaf, IGD sementara ditutup, kami sedang mengoptimalkan pelayanan yang telah melebih kapasitas. Namun perlu diingat bersama, bahwa kondisi di lapangan bisa sangat dinamis," kata Humas PHC Surabaya, Irfan Prayogo.
8. Rumah Sakit Adi Husada Undaan Wetan Surabaya
Sejak Minggu (4/7) IGD COVID-19 di RS Adi Husada Undaan Wetan surabaya tutup sementara. Kepala Unit Pemasaran & Layanan Pelanggan RS Adi Husada Undaan Wetan, dr Sylvia Sumitro mengatakan penutupan itu terjadi karena bed IGD full.
"Memang betul, kemarin IGD kami tutup sementara, karena bed di IGD sudah full dan masih ada banyak antrean. Jadi kasihan pasien kalau sudah daftar dan antre tapi tidak tau kapan bisa ditangani. Bila pasien dalam antrean sudah tertangani semua dan sudah bisa menerima pasien, maka kami buka kembali," uvap dr Sylvia.
ADVERTISEMENT
9. Rumah Sakit Premier Surabaya
Memalui akun instagram @rspremiersurabaya menyampaikan, jika per tanggal 5 – 7 Juli, pelayanan IGD redzone dan poliklinik rawat jalan tutup sementara. Hal tersebut untuk meningkatkan pelayanan yang disesuaikan dengan kondisi terkini.
10. Rumah Sakit National Hospital
Pihak Rumah Sakit National Hospital juga membenarkan jika IGD rumah sakit di kawasan Surabaya Barat tersebut tutup sementara. "Iya, masih tutup sementara," kata Marketing National Hospitas, Valen.
11. Rumah Sakit Wiyung Sejahtera Surabaya
Direktur utama RS Wiyung Sejahteta, dr Eko Wahyu Agustin MM membenarkan jika IGD RS Wiyung tutup sementara sejak Jumat (2/7). Akan tetapi untuk IGD non COVID-19 tetap buka.
"IGD non covid kami masih tetap buka. Yang sementara tutup adalah IGD khusus (untuk covid dan gangguan pernapasan)," ungkapnya.
ADVERTISEMENT