Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
15 Ramadhan 1446 HSabtu, 15 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner
12 Kader Muda NU Jatim Siap Jadi Kontributor Paper di Journal of Islamic Youth
11 Maret 2025 11:36 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Sebuah langkah besar baru saja diambil oleh Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (PW IPPNU) Jawa Timur dalam dunia akademik. Melalui Workshop Kepenulisan dan Pengelolaan Jurnal, sebanyak 12 kader IPPNU kini siap menjadi kontributor paper di Journal of Islamic Youth (JIY). Workshop ini bukan sekadar pelatihan biasa, melainkan fase awal menuju terbitnya jurnal ilmiah yang diharapkan mampu menembus indeksasi bereputasi, termasuk Scopus.
ADVERTISEMENT
Ketua PW IPPNU Jatim Aisyah Nur Afifah Maulidiyyah, mengungkapkan bahwa workshop ini bukan hanya ajang transfer ilmu, tetapi juga bentuk investasi jangka panjang dalam membangun tradisi akademik di tubuh IPPNU.
“Kita tidak hanya berbicara tentang jurnal, tetapi juga membangun ekosistem keilmuan yang lebih kuat di IPPNU. Kami ingin mencetak kader yang tidak hanya aktif di organisasi, tetapi juga memiliki kontribusi akademik nyata melalui penelitian dan publikasi ilmiah,” ujarnya, Selasa (11/3).
Sementara itu Ketua Asosiasi Relawan Jurnal LPTNU (ARJUNU), Dr. Fifi Khoirul Fitriyah menuturkan, bahwa banyak jurnal gagal mencapai indeksasi tinggi bukan karena kurangnya artikel, tetapi karena lemahnya kualitas dan konsistensi dalam pengelolaan.
“Menulis artikel ilmiah bukan sekadar menyusun kata-kata, tetapi membangun argumen berbasis riset yang kuat. Artikel harus memiliki kebaruan, metodologi yang jelas, dan kontribusi signifikan bagi keilmuan. Jika kita ingin jurnal ini terindeks di Sinta, bahkan Scopus, maka standar ini harus kita penuhi sejak awal,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Ia juga memberikan tantangan kepada para peserta workshop untuk mulai menulis dan menyiapkan paper mereka agar bisa diterbitkan di edisi mendatang JIY.
"Hasilnya, 12 kader IPPNU kini siap berkontribusi sebagai embrio kontributor paper, sebuah langkah awal menuju reputasi akademik yang lebih besar," ungkapnya.
Keseriusan PW IPPNU Jatim dalam mengembangkan jurnal ilmiah juga ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) bersama Asosiasi Relawan Jurnal Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (ARJUNU). Kesepakatan ini menegaskan komitmen kedua belah pihak dalam mendampingi pengelolaan JIY agar bisa mencapai standar akademik tertinggi.
Dwi Marta, Wakil Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan Keilmuan PW IPPNU Jatim, menyebut bahwa workshop ini adalah momentum penting bagi kader IPPNU untuk terlibat lebih jauh dalam dunia riset.
ADVERTISEMENT
“Momentum ini bertepatan dengan Hari Perempuan Internasional. Ini adalah simbol bahwa perempuan, khususnya kader IPPNU, harus mengambil peran strategis dalam dunia akademik. Kami ingin menciptakan tradisi riset yang berkelanjutan, dan hari ini adalah langkah awalnya,” ujarnya.
Ke depan, IPPNU Jatim menargetkan JIY dapat mencapai akreditasi nasional hingga internasional. Dengan dukungan ARJUNU dan komitmen para pengelolaannya, optimisme itu kini bukan sekadar wacana, melainkan visi yang mulai terbentuk.
“Kita memulai perjalanan panjang. Namun satu hal yang pasti, jika kita terus menjaga kualitas, disiplin, dan konsistensi, bukan tidak mungkin JIY suatu hari nanti akan sejajar dengan jurnal-jurnal bereputasi lainnya,” tandasnya.