Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten Media Partner
249 Kasus Leptospirosis di Temukan di Jatim, Ini Cara Mencegahnya
20 Maret 2023 16:08 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Pada awal Maret 2023, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur melaporkan adanya temuan 249 kasus leptospirosis. Dari data tersebut 9 orang meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal itu, Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (Unair) menuturkan, leptospirosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira Sp umumnya ditularkan melalui kencing tikus.
Selain ditularkan oleh tikus, ia menyebut, jika penyakit ini ditularkan oleh semua hewan yang terkontaminasi bakteri Leptospira Sp.
“Tikus itu memang agen penyakit. Salah satunya leptospirosis. Tapi, saya pernah menemukan kasus unik yang mana anak bimbingan saya itu meneliti adanya leptospirosis dari seorang peternak yang ternaknya tidak pernah dimandikan,” sebutnya, Senin (20/3).
Terkait proses penularannya sendiri, Prof Lucia mengatakan, hal itu (kasus peternak) bisa terjadi karena kondisi kandang yang tidak dibersihkan dengan baik.
Kondisi tersebut, membuat ternak menjadi kotor dan ketika peternak itu berkontak langsung dengan hewan ternaknya maka menyebabkan infeksi leptospirosis.
ADVERTISEMENT
“Kalau dari udara tidak menular, tapi kalau dari luka yang terbuka kemudian makanan dan minuman itu pasti,” ucapnya.
Prof Lucia menjelaskan, bahwa leptospirosis tidak menular dari manusia ke manusia lainnya. Meski demikian, masyarakat perlu waspada mengingat pada dasarnya penularan antar hewan masih dapat terjadi.
Untuk mencegah penularan, hal yang perlu diwaspadai adalah kebersihan lingkungan. Terlebih saat banjir.
Selain itu, Prof Lucia juga berpesan agar masyarakat mengelola bangkai tikus dengan baik. Hal tersebut, bisa dilakukan dengan membakar atau mengubur.
“Dengan demikian diharapkan bangkai tersebut tidak dimakan oleh binatang lain sehingga meminimalisir potensi penyakit yang bisa ditularkan,” pungkasnya.