Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
3 Tahun Tenggelamnya KRI Nanggala 402, Seperti Ini Kisah Istri Para Prajuritnya
11 November 2024 6:48 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Tiga tahun sudah KRI Nanggala-402 dinyatakan dalam misi patroli selamanya (on eternal patrol). Kapal selam yang membawa 49 anak buah kapal, seorang komandan satuan, dan tiga personel senjata, itu hilang kontak di perairan utara Pulau Bali pada bulan April 2021 silam. Hingga kini duka kehilangan masih dirasakan keluarga para kru KRI Nanggala 402. Berbagai upaya dilakukan istri dari para kru kapal selam itu demi bisa menjadi orang tua tunggal yang tangguh bagi putra putrinya.
ADVERTISEMENT
Winny Widayanti misalnya. Sosok istri Komandan Satuan Kapal Selam (Dansatsel) Komando Armada II di KRI Nanggala-402 Kolonel Laut Harry Setiawan ini memilih tak bercerita apa yang menimpa sang suami kepada buah hatinya.
"Saya enggak cerita ke anak-anak tentang apa yang menimpa papanya. Anak-anak saya sudah besar, saya yakin tanpa saya cerita pun mereka juga pasti sudah tahu apa yang menimpa papanya. Saya baru akan cerita ketika mereka bertanya ke saya, tapi bukan cerita yang gimana-gimana. Cerita yang sewajarnya saja," ungkap Winny saat hadir di acara 'Bhakti Sosial Hari Pahlawan Bersama Keluarga Kru KRI Nanggala 402' yang digelar Ikatan Perempuan Indonesia Peduli (IPIP), (10/11).
Hanya satu yang selalu diminta Winny pada anak-anaknya yakni selalu mendoakan sang papa dan rekan-rekannya yang menjadi korban tenggelamnya KRI Nanggala 402.
ADVERTISEMENT
"Saya selalu ingatkan anak-anak untuk terus mendoakan papa dan om-om lainnya," tukas Winny.
Jika Winny memilih tak bercerita secara detail terkait musibah yang menimpa sang suami kepada putra putrinya, maka lain halnya dengan Ninda Rija Dwiyanti, istri dari mendiang Letkol Laut (P) Heri Oktavian, Komandan Kapal KRI Nanggala-402.
Ninda memilih bercerita kepada kedua buah hatinya tentang apa yang menimpa sang papa. Meski demikian, Ninda mengaku sebelumnya meminta izin terlebih dahulu kepada sang ibu.
"Sebelum cerita ke anak-anak saya minta izin dulu ke ibu. Saya juga melihat kondisi psikis anak-anak ya, saya lihat dulu kesiapan (psikis) mereka seperti apa," terang Ninda.
Baik Ninda maupun Winny mengaku tak mudah melalui tiga tahun terakhir tanpa sang suami tercinta. Apalagi bagi anak-anak mereka. Namun saling menguatkan satu sama lain istri-istri dari kru KRI Nanggala 402 lainnya menjadi penyemangat tersendiri.
ADVERTISEMENT
"Tidak mudah ya, tapi kami saling menguatkan satu sama lain. Kami harus bisa kuat demi anak-anak," tutur Ninda dengan suara terbata menahan tangis.
Sementara itu dijumpai dalam kesempatan yang sama, Asrilia Kurniati, Founder IPIP Jawa Timur, mengatakan bahwa kegiatan yang dihadiri oleh istri dari para prajurit yang telah gugur saat bertugas dengan Kapal Selam KRI Nanggala 402, bertujuan untuk memberikan perhatian, terutama terkait kondisi kehidupan mereka saat ini.
“Tujuannya adalah untuk memberikan dorongan dan bantuan kepada keluarga yang terus berjuang melanjutkan hidup. Kami ingin agar para istri almarhum ini bisa diperhatikan oleh pemerintah,” ujarnya.
Bagi Asrilia, istri dari para kru KRI Nanggala 402 tersebut merupakan Kartini masa kini yang harus terus didukung demi bisa menjadi orang tua yang tangguh bagi anak-anaknya.
ADVERTISEMENT
"Mereka ini Kartini masa kini, berjuang melanjutkan hidup demi anak-anaknya. Kami berkomitmen untuk terus mendukung untuk terus kuat menjalani hidup," tegas Asrilia.