4 Santri Senior Jadi Tersangka Tewasnya Bintang, Kakak Sepupu Ikut Terlibat

Konten Media Partner
28 Februari 2024 6:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Bidang Pendidikan Diniyah Pondok Pesantren Kemenag Jatim M. As'adul Anam. Foto: Dok. Basra
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Bidang Pendidikan Diniyah Pondok Pesantren Kemenag Jatim M. As'adul Anam. Foto: Dok. Basra
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Polresta Kediri telah menetapkan 4 tersangka buntut tewasnya Bintang Bilqis Maulana (14) santri Pondok Pesantren Al Hanifiyyah Kediri, Jawa Timur. Mirisnya dari keempat tersangka tersebut salah satunya adalah kakak sepupu korban.
ADVERTISEMENT
"Salah satu (tersangka) kakak sepupu korban," ujar Kepala Bidang Pendidikan Diniyah Pondok Pesantren Kemenag Jatim M. As'adul Anam, saat dihubungi Basra, (27/2).
Yang lebih memprihatinkan, kakak sepupu korban berinisial AF (16) itu yang melaporkan kasus meninggalnya Bintang kepada pengurus ponpes dengan laporan terjatuh di kamar mandi.
"Kakak sepupunya itu yang juga melaporkan ke pengurus ponpes perihal meninggalnya korban dengan laporan jatuh di kamar mandi. Dia juga yang membawa korban ke rumah sakit," jelasnya.
AF menjalani pendidikan di ponpes yang sama dengan korban namun berbeda tingkatan.
As'adul mengatakan, pihaknya menyayangkan kejadian kekerasan yang berujung pada tewasnya Bintang dan ikut berbelasungkawa kepada keluarga korban.
"Kami, Kanwil Kemenag Jatim menyatakan sikap sangat menyayangkan adanya kasus kekerasan dalam pesantren,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
As'adul juga menegaskan jika pihaknya selama ini telah berupaya mencegah terjadinya tindak kekerasan di ponpes. Upaya ini telah dilakukan Kemenag sejak 2022 silam dengan menggandeng berbagai pihak. Mulai dari sosialisasi pesantren ranah anak, pelatihan satgas pesantren ramah anak, hingga bekerja sama dengan UNICEF.
“Tahun ini kami juga buat program namanya SALIM yaitu sapa lembaga pendidikan keagamaan islam. Itu kita lakukan setiap minggu untuk mencegah terjadinya kekerasan di lingkungan pondok pesantren,” tandasnya.