Konten Media Partner

400 Anak TK di Surabaya Jalani Check Up Tumbuh Kembang, Ini Hasilnya

17 Juli 2024 16:14 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Check up tumbuh kembang anak yang digelar DWP Provinsi Jatim, Rabu (17/7). Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Check up tumbuh kembang anak yang digelar DWP Provinsi Jatim, Rabu (17/7). Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Aron terlihat antusias menyusun mainan ring donat. Saat dirasa ada lingkaran yang masih kurang, Aron seketika menunjuk sang guru dan meminta mengambil mainan ring donat tak jauh dari sang guru. Hal itu dilakukan Aron tanpa berucap sepatah kata. Ia hanya menggerakkan tangannya sebagai bahasa isyarat.
ADVERTISEMENT
Aron merupakan salah satu dari ratusan anak usia taman kanak-kanak (TK) yang menjalani check tumbuh kembang secara gratis di Islamic Center Surabaya, Rabu (17/7). Dari hasil check up yang dilakukan Aron, didapati jika bocah laki-laki berusia 5 tahun itu mengalami speech delay atau keterlambatan bicara.
"Dari hasil check up memang mengarah ke speech delay ya. Dia agak susah mengungkapkan apa yang dia mau," ujar Virna, shadow teacher, saat dijumpai Basra dalam kegiatan yang digelar oleh Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi Jawa Timur itu.
Virna melanjutkan anak-anak yang mengikuti check up tumbuh kembang tersebut menjalani serangkaian tes seperti kemampuan bicara, kekuatan motorik halusnya dengan cara memegang pensil, kemudian kemampuan motorik kasarnya dengan cara melompat, hingga tes akademik seperti membaca angka dan huruf, serta menulis.
ADVERTISEMENT
Dari serangkaian tes tersebut didapati sejumlah masalah yang dihadapi anak terkait tumbuh kembangnya.
"Masalah yang kami temukan mayoritas anak yang ikut (check up tumbuh kembang) tidak bisa mengontrol emosinya. Misalnya ketika dia meminta sesuatu, dilakukan dengan marah-marah atau malah menangis. Ada juga yang terlambat perkembangannya seperti speech delay itu," tutur Virna.
Senada dengan Virna, Iis Hendro Gunawan Ketua DWP Inspektorat Provinsi Jatim mengungkapkan, jika mayoritas masalah yang ditemukan dari hasil kegiatan check up tumbuh kembang tersebut adalah anak yang tidak mampu mengontrol emosinya.
"Kebanyakan masalah itu yang kami temukan," tukas perempuan kerap disapa Is Hendro ini.
Is menjelaskan seiring dengan bertambahnya usia, anak memiliki tahapan tumbuh dan kembang yang berbeda-beda tergantung dari jenis kelamin dan usianya. Check up tumbuh kembang atau skrining tumbuh kembang anak diperlukan sesuai dengan usianya untuk mendeteksi adanya gangguan tumbuh kembang tersebut.
ADVERTISEMENT
"Adanya penyimpangan atau status tumbuh kembang yang berbeda dengan anak-anak seusianya dapat membantu mengidentifikasi ada/tidaknya gangguan tumbuh kembang atau kondisi medis yang mendasari hal tersebut. Itu kenapa kami menggelar kegiatan check up tumbuh kembang yang diikuti 400 anak usia TK ini," terang Is.
Is melanjutkan check up tumbuh kembang tersebut merupakan salah satu kegiatan yang digelar DWP Provinsi Jawa Timur untuk menyambut Hari Anak Nasional yang jatuh pada 23 Juli mendatang.
"Selain check up tumbuh kembang, ada juga kegiatan mewarnai untuk anak-anak TK. Untuk ibu-ibunya, kita bikin seminar parenting dan juga kegiatan memasak kudapan sehat untuk anak," tandasnya.