49 Ikan Paus Tombak Mati di Bangkalan, Khofifah Minta FKH Unair Cari Sebabnya

Konten Media Partner
20 Februari 2021 7:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Khofifah saat melihat secara langsung kondisi ikan paus tombak yang terdampar di perairan pantai Bangkalan. Khofifah meminta Tim FKH Unair mencari tahu penyabab kematian 49 ikan paus tombak itu. Foto-foto: Humas Pemprov Jatim
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Khofifah saat melihat secara langsung kondisi ikan paus tombak yang terdampar di perairan pantai Bangkalan. Khofifah meminta Tim FKH Unair mencari tahu penyabab kematian 49 ikan paus tombak itu. Foto-foto: Humas Pemprov Jatim
ADVERTISEMENT
Puluhan ikan paus jenis tombak terdampar mati di Perairan Pantai Desa Patereman Kecamatan Modung, Kabupaten Bangkalan. Untuk mengetahui penyebab kematian puluhan ikan paus ini, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menurunkan tim dari Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.
ADVERTISEMENT
"Ada dari sample ikan paus yang sudah mati ini akan dilakukan eksersis oleh Tim Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) dari Unair," kata Khofifah, usai melihat secara langsung kondisi ikan paus tersebut bersama dengan tim dari Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BPBD Jatim, (19/2).
Berdasarkan data, tercatat sebanyak 52 ikan paus tombak ditemukan di perairan ini. 49 diantaranya mati, dan 3 masih hidup. Khofifah menegaskan, yang harus dilakukan adalah secepatnya menguburkan paus yang mati.
"Saya minta dikirim eksavator kesini, dua eksavator. Proses penguburannya harus menunggu air surut," imbuhnya.
Jadi yang penting, kata Khofifah, dikirim terlebih dulu eksavator ke lokasi. Kemudian dikonsultasikan, dan saling dikoordinasikan dengan Kecamatan, Camat, Kapolsek, dan Danramil, juga Klebun (kepala desa) setempat.
ADVERTISEMENT
Diketahui sebelumnya, masyarakat Kecamatan Modung, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, dihebohkan dengan munculnya puluhan ikan paus terdampar ke tepi pantai Desa Patereman, Jumat (19/2), dalam kondisi sekarat atau lemas hingga banyak diantaranya mati.