Konten Media Partner

70 Persen Pasien Kanker di Indonesia Berobat Sudah Stadium Lanjut

25 Februari 2025 9:31 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD-KHOM, FINASIM, FACP. Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD-KHOM, FINASIM, FACP. Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Kanker merupakan pembunuh nomor dua setelah penyakit jantung. Di Indonesia, deteksi dini kanker masih menjadi tantangan. Banyak pasien kanker yang datang berobat dalam kondisi stadium lanjut, sehingga tingkat keberhasilan pengobatan menurun dan biaya perawatan meningkat.
ADVERTISEMENT
"Di Indonesia sekitar 70 persen pasien kanker yang datang berobat sudah dalam kondisi stadium lanjut," ungkap Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD-KHOM, FINASIM, FACP, saat ditemui Basra usai gelaran funwalk world cancer day 2025 di Surabaya, belum lama ini.
Prof Aru melanjutkan, pasien kanker stadium lanjut adalah pasien yang kankernya telah menyebar atau kambuh.
"Kalau sudah (stadium lanjut) begitu maka biaya pengobatan makin tinggi dan waktunya juga semakin lama. Karena itu penting dilakukan deteksi dini," tukasnya.
Prof Aru menuturkan, penyebab pasien kanker datang pada stadium lanjut karena beberapa faktor, di antaranya adanya ketakutan pasien untuk datang ke fasilitas kesehatan, rendahnya kesadaran pasien akan deteksi dini, mitos-mitos di kalangan masyarakat, dan tidak meratanya sebaran fasilitas kesehatan.
ADVERTISEMENT
"Takut periksa ya, lebih ke takut mengetahui hasil pemeriksaannya. Padahal semakin awal periksa maka semakin besar angka harapan untuk sembuh," tandasnya.
Prof Aru menegaskan, kanker bisa dicegah dengan pola hidup sehat seperti menjaga pola makan, rutin berolahraga, tidak merokok, menghindari alkohol, serta menjalani pemeriksaan kesehatan secara berkala atau deteksi dini.