8.080 Anak di Surabaya Alami Pneumonia, Ini Gejala yang Harus Diwaspadai

Konten Media Partner
17 Oktober 2022 14:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pixabay.
zoom-in-whitePerbesar
Pixabay.
ADVERTISEMENT
Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya mencatat, sejak Januari-Agustu 2022, telah ditemukan sebanyak 8.080 kasus pneumonia pada anak 1-5 tahun.
ADVERTISEMENT
Tentu saja hal ini menjadi perhatian khusus di tengah maraknya kasus gagal ginjal akut yang terjadi di Indonesia.
Untuk mencegah hal itu, para orang tua diminta waspada dan mengenali gejala awal pneumonia pada anak.
Lantas apa saja gejalanya?
Menjawab hal itu, dr Alfian Nur Rosyid mengatakan, pneumonia merupakan infeksi karena tertular dari orang lain, bukan karena genetik atau turunan dari orang tua.
"Penyakit ini bisa sembuh, asal diketahui lebih awal dan segera dilakukan pengobatan," kata dr. Alfian, Senin (17/10).
Dokter spesialis paru dari RSUA ini menjelaskan, anak-anak memiliki imunitas lebih lemah dari orang dewasa. Sehingga saat terhirup droplet dari penderita pneumonia, mereka akan lebih rentan tertular.
"Terutama pada bayi atau balita yang mengalami gizi buruk, mereka akan lebih rentan tertular. Kalau anaknya sehat, imunnya bagus, saat terkena pneumonia gejala akan ringan dan dia bisa sembuh. Tapi kalau anak tersebut gizinya buruk, imunnya lemah, ketika terkena pneumonia akan bergejala bahkan bisa mengalami kondisi yang lebih parah," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Terkait gejala awal yang perlu diwaspadai orang tua, dr. Alfian menuturkan, jika anak mengalami batuk berdahak, sesak, dan demam harus segera diperiksakan.
"Terutama apabila anak yang biasanya aktif lari-lari menjadi kurang aktif dan lemas, apalagi disertai napas yang memberat. Kalau muncul gejala sebaiknya segera dibawa ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut," pungkasnya.