900 Mahasiswa PCU Ajarkan Keragaman Indonesia di 26 SD Surabaya

Konten Media Partner
23 Mei 2023 10:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
900 Mahasiswa PCU Ajarkan Keragaman Indonesia di 26 SD Surabaya
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebanyak 900 mahasiswa PCU (Petra Christian University) dari berbagai program studi yang tergabung dalam kelas Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan terjun langsung mengajar mengenai keragaman di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Para mahasiswa tersebut mengajar di 195 kelas Sekolah Dasar (SD) dari 26 sekolah di Surabaya termasuk yang marginal.
Dr. Linda Bustan, M.Div., selaku Ketua Departemen Mata kuliah Umum (DMU) PCU mengatakan, dalam kegiatan ini pihaknya bekerja sama dengan Yayasan Indonesia Sejahtera Barokah (YISB).
"Tiap kelompok mahasiswa yang mengajar terdiri dari empat sampai enam mahasiswa tiap kelompoknya. Para mahasiswa mengajarkan tentang dari budaya, suku bangsa, bahasa, makanan, adat istiadat, legenda dan lain-lain," kata Linda, Selasa (23/5).
Lebih lanjut, Linda menjelaskan, dalam proses mengajar, mahasiswa menggunakan google earth sebagai alat pembelajarannya kemudian diselingi dengan kuis, storytelling, hingga menggambar yang dilakukan secara kreatif.
Secara tidak langsung mereka belajar selain berinovasi, keadilan, mereka juga belajar mufakat tiap kelompoknya untuk memberikan yang terbaik pada siswa-siswi SD ini.
ADVERTISEMENT
“Kelas ini memang dijalankan berbasis proyek. Harapannya mahasiswa dapat mengimplementasikan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kerja kelompok dan melakukan kegiatan di masyarakat. Sebab pembelajaran kami menggunakan case method dan team based project learning," harapnya.
Sementara itu, salah satunya kelompok mahasiswa yang mengajar di MIS Minu Miftahul Ulum, menceritakan kisahnya.
Kelompok yang diketuai oleh Shanny Tandjung ini bersama lima temannya mengajar di kelas 5A. Mereka akan membawa para siswa SD ini belajar keliling Indonesia dengan menggunakan konsep pesawat.
"Kami menggunakan Google Earth, di mana perjalanan dimulai dari Surabaya kemudian ke Lombok, Sumatra, Pulau Jawa lalu berakhir di pulau Sulawesi. Semuanya berperan ada yang menjadi pilot dan pramugari serta pramugara," ungkapnya .
Diketahui, para mahasiswa ini mengajar tiap harinya sekitar satu hingga satu jam setengah lamanya di setiap sekolah baik itu siswa kelas 1 hingga kelas 6.
ADVERTISEMENT
Sekolah-sekolah tersebut di antaranya SD Tanwir (Asem Rowo), SD Putra Wijaya (Wonokromo), SD Anugrah Surabaya Islamic School (Simorejo), MI Nurul Huda (Lakarsantri), SD Kristen Bethel (Simokerto), SD Islam Al Furqaan (Wonokromo), MI Mutiara Bunda (Kenjeran), MIS Minu Miftahul Ulum (Asemrowo), SD Dapuan (Krembangan Utara), MIS Al Azhar (Tambak Sari), dan masih banyak lagi lainnya.