Konten Media Partner

Ada 14.150 Kasus HIV pada Anak, Ibu Hamil Perlu Lakukan Deteksi Dini

24 Mei 2023 14:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pixabay.
zoom-in-whitePerbesar
Pixabay.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data dari Kemenkes, sebanyak 35 persen kasus terjadi pada Ibu rumah tangga (IRT). Dalam hal ini, kasus HIV baru pada kelompok IRT bertambah sebesar 5.100 kasus setiap tahunnya. Di mana, 30 persen penularan terjadi dari suami ke istri.
ADVERTISEMENT
Epidemiolog Universitas Airlangga (Unair) Dr Arief Hargono drg MKes mengatakan, ibu yang terinfeksi HIV berisiko tinggi untuk menularkan virus kepada anaknya.
Penularan ini dapat terjadi saat proses kehamilan, persalinan, atau saat menyusui. "Bayi yang lahir dari ibu yang positif HIV akan lahir dengan HIV. Dan sepanjang hidupnya akan menyandang status HIV Positif," ucapnya, Rabu (24/5).
Meski demikian, Arief mengungkapkan, jika penularan tersebut dapat dicegah dengan cara memeriksakan status HIV ibu sejak dini.
Di mana, pemeriksaan dapat dilakukan dengan segera setelah ibu dinyatakan hamil. “Kalau terbukti positif nanti akan diberikan terapi obat dengan pengawasan dokter. Obat ini bisa mengurangi tingkat virus HIV dalam darah sehingga penularannya ke janin dapat diturunkan seminimal mungkin,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Arief juga menyebut, jika pemerintah melalui Kemenkes telah mengadakan sebuah program yang dinamakan PMCTC (Prevention of Mother to Child HIV Transmission) untuk mencegah penularan HIV dari ibu ke bayi.
"Program ini perlu adanya sosialisasi lebih lanjut, agar ibu, pasangan baru menikah, atau ibu hamil bisa memanfaatkan program ini dengan baik," tukasnya.
Diketahui, berdasarkan data terbaru dari Kemenkes RI, kasus HIV pada anak usia 1-14 tahun mencapai 14.150 kasus. Angka ini setiap tahunnya bertambah sekitar 700-1000 anak dengan HIV.