Ada 185 Ribu Pasangan Suami Istri di Jatim Alami Masalah Infertilitas

Konten Media Partner
6 Mei 2022 15:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
CEO Morula Indonesia, Dr Ivan Rizal Sini, MD, FRANZCOG, GDRM, SpOG. Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
CEO Morula Indonesia, Dr Ivan Rizal Sini, MD, FRANZCOG, GDRM, SpOG. Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Infertilitas masih menjadi masalah serius bagi pasangan suami istri (pasutri) untuk mendapatkan keturunan.
ADVERTISEMENT
Infertilitas adalah gangguan kesuburan yang menjadi salah satu penyebab utama dalam sulitnya mendapat keturunan.
Di Jawa Timur setidaknya terdapat 185 ribu pasutri yang mengalami gangguan kesuburan. Hal ini seperti diungkapkan CEO Morula Indonesia, Dr Ivan Rizal Sini, MD, FRANZCOG, GDRM, SpOG.
Ivan juga mengungkapkan jika gaya hidup turut pula berpengaruh sebagai penyebab infertilitas.
"Gaya hidup dapat berpengaruh pada tingkat kesuburan, misalnya perokok, minum-minuman beralkohol, kelebihan berat badan atau obesitas. Apalagi sekarang ada tren terkait usia yang lebih tinggi untuk mendapatkan keturunan, seperti perempuan yang karirnya bagus memilih untuk menunda memiliki anak. Akibatnya semakin tinggi usia semakin mengurangi kans untu bisa hamil," papar Ivan, Jumat (6/5).
Lebih lanjut dikatakan Ivan, dari 185 ribu pasutri infertilitas tersebut, 37 ribu di antaranya secara finansial mampu melakukan program bayi tabung.
ADVERTISEMENT
"Sebenarnya kita melihat bukan dari kemampuan secara finansial tapi secara indikasi 185 ribu pasutri infertilitas ini semestinya sudah memenuhi prasyarat untuk mengikuti program bayi tabung," tandasnya.
Hanya saja, kata Ivan, masih banyak isu seputar bayi tabung yang belum tersampaikan dengan baik kepada masyarakat. Misalnya terkait tingkat keberhasilannya, biaya yang dibutuhkan, hingga edukasi yang perlu disampaikan kepada pasutri.
"Dokter-dokter harus mampu memberikan edukasi dengan baik kepada pasutri," imbuhnya.
Diungkapkan Ivan, tatkala usia pernikahan sudah menginjak 1 tahun dan sedang tidak menunda memiliki keturunan namun belum juga memiliki momongan, sebaiknya segera memeriksakan diri ke klinik kandungan.