news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Agar Kantong Tak Jebol, Ini Tips Memilih Kendaraan Listrik

Konten Media Partner
21 Maret 2023 11:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kendaraan listrik. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kendaraan listrik. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Saat ini, transportasi listrik kian diminati masyarakat. Hal ini sejalan dengan kesiapan pemerintah Indonesia untuk memasuki era kendaraan listrik pada 2035 mendatang.
ADVERTISEMENT
Guna mendukung hal itu, Pemerintah Republik Indonesia telah memberikan subsidi untuk pembelian mobil listrik sekitar Rp 25 juta sampai Rp 80 juta, sementara untuk sepeda motor sekitar Rp 7 juta.
Adanya subsidi tersebut berdampak pada meningkatnya pembelian dan penggunaan kendaraan listrik.
Lantas apa saja yang perlu diperhatikan saat membeli motor listrik?
Dosen Program Studi Teknik Mesin dan Manufaktur (TMM) Universitas Surabaya, The, Jaya Suteja, mengatakan, kendaraan listrik memiliki banyak keuntungan dibanding kendaraan konvensional berbahan bakar minyak. Alasan utamanya adalah karena lebih ramah lingkungan.
“Kendaraan listrik tidak menghasilkan emisi dan suara saat digunakan. Polusi akibat pembangkit listrik terpusat di tempat pembangkitan saja, sehingga lebih mudah ditangani,” ungkapnya, Selasa (21/3).
Sementara dari segi efisiensi, proses pembangkitan listrik lebih efisien daripada pembuatan bahan bakar minyak. Akibatnya, energi yang sama dari bahan bakar awal dapat menggerakkan lebih banyak kendaraan listrik dibanding kendaraan konvensional.
ADVERTISEMENT
Selain itu, komponen kendaraan listrik lebih sedikit dan sederhana. Harga jual energi listrik juga akan semakin murah. "Hal ini menyebabkan biaya kepemilikan dan perawatan jadi jauh lebih murah," tambahnya.
Untuk itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum masyarakat membeli kendaraan listrik.
Pertama yakni, masyarakat perlu mengetahui kapasitas baterai dan apakah kendaraan tersebut sudah fast charging.
“Pada kendaraan konvensional, kapasitas baterai ini mirip seperti kapasitas tangki bahan bakar. Semakin besar kapasitas baterai, maka tidak perlu sering melakukan pengisian baterai,” ucapnya.
Menurutnya, kapasitas baterai ini menentukan jarak tempuh maksimal (jarak yang dapat ditempuh kendaraan mulai dari kapasitas baterai penuh sampai habis) kendaraan listrik.
"Hal ini perlu diperhatikan, mengingat belum banyak tempat pengisian baterai, khususnya di luar kota besar," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pakar teknik mesin ini mengungkapkan, garansi dari baterai juga perlu diperhatikan mengingat harga baterai yang cukup mahal.
“Jika baterai rusak, biaya pembelian seluruh baterai sekitar separuh harga kendaraan listrik baru. Jadi, akan lebih baik jika baterai bisa dibeli per bagian-bagian kecil. Agar bila ada kerusakan, hanya sebagian baterai yang rusak saja yang perlu diganti,” ungkapnya.
Tak lupa, ia juga berpesan agar pembeli mempertimbangkan konsumsi energi tiap kilometer. Hal ini diukur dengan equivalent miles per gallon.
"Semakin tinggi nilai equivalennya, artinya kendaraan listrik semakin irit dan dapat memperbesar jarak tempuh," tukasnya.