Akuntan di Era Digital, Bagaimana Perannya saat Ini?

Konten Media Partner
28 Maret 2024 10:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Alex yang membagikan tips jadi akuntan di era digital.
zoom-in-whitePerbesar
Alex yang membagikan tips jadi akuntan di era digital.
ADVERTISEMENT
Era globalisasi dan perkembangan teknologi kini semakin pesat menerpa setiap sendi kehidupan termasuk dunia bisnis. Tak ketinggalan digitalisasi sistem informasi akuntansi dan keuangan.
ADVERTISEMENT
Pentingnya pengetahuan tentang Aplikasi Digital Accounting ini maka Petra Christian University (PCU) menghadirkan alumni yang pernah bekerja menjadi Senior Finance Analyst di Tesla, yakni Alexander Josiah Wirawan, S.M., B.Sc., MBA (Cand).
Alex berbagi knowledge dan experience tentang aplikasi digital accounting dengan mengangkat topik “Leveraging Data Analytics for Decision Making in Accounting”.
“Alumni kami asal IBM (International Business Management) ini memberikan awareness kepada warga Surabaya termasuk mahasiswa PCU mengenai pergeseran peran akuntan di era digital. Sebab seorang akuntan harus memahami keuntungan dan kelemahan teknologi digital ini, termasuk kemungkinan adanya fraud,” tambah Sany, S.E., MS-CIS., Ph.D., CMA., selaku koordinator kegiatan, Kamis (28/3).
Sany merinci, pembicara menjelaskan mengenai bagaimana keuntungan aplikasi digital accounting ini.
ADVERTISEMENT
“Ke depannya, kinerja para akuntan akan lebih efisien sekaligus lebih cepat dalam mendapatkan laporan, dengan tetap memperhatikan risiko-risikonya,” tambah Sany.
Hadirnya aplikasi digital accounting ini juga berarti kurangnya keterampilan di pasar tenaga kerja, terutama keahlian akuntansi dan analitis.
“Maka dari itu, semakin penting bagi akuntan untuk menyadari bahwa perannya telah berkembang menjadi analisis keuangan berbasis data. Dengan memanfaatkan alat analitis, maka akuntan bisa menggunakannya untuk tujuan kontrol, pelaporan, dan otomatisasi,” jelas Alex.
Alex menambahkan, perangkat komputer mempunyai keterbatasan untuk menampung data yang dikerjakan.
“Ketika masih bekerja di Tesla, saya memeriksa hingga 5 juta invoice setiap harinya. Bayangkan jika kita harus mendata dalam sebulannya,” tambah Alex.
Kegiatan yang membahas tentang salah satu aspek digital accounting ini digelar oleh program IDAF (International Digital Accounting & Fraud), yang berada di bawah naungan SBM (School of Business and Management) PCU.
ADVERTISEMENT