Amankah Terapi Radiasi untuk Pengobatan Kanker?

Konten Media Partner
16 Maret 2023 7:28 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Amankah Terapi Radiasi untuk Pengobatan Kanker?
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hallo dok, saya Aminah dari Surabaya. Usia saya 37 tahun. Saya ingin bertanya dok tentang terapi radiasi untuk pengobatan kanker, apakah terapi itu cukup aman? Karena banyak omongan yang saya terima bahwa terapi radiasi itu cukup berbahaya? Terima kasih jawabannya dok.
ADVERTISEMENT
Hallo Aminah,
Terima kasih atas pertanyaannya. Saat ini penanganan kanker dapat dilakukan dengan berbagai pilihan pengobatan, salah satunya adalah dengan radioterapi atau terapi radiasi. Radioterapi merupakan metode perawatan dan penanganan kanker menggunakan sinar X atau radiasi lain untuk menghentikan pertumbuhan atau membunuh sel kanker yang berbahaya. Sayangnya masih ada sejumlah mitos berseliweran di kalangan masyarakat terkait terapi radiasi ini. Salah satunya adalah radioterapi justru akan membuat sel kanker makin menyebar.
Jadi radioterapi sebetulnya akan mematikan sel (kanker) ganas. Fokusnya meradiasi sel-sel ganas ditujukan kepada inti sel supaya DNA dari sel ganas itu mati. Jadi membunuh sel ganas, tetapi seminimal mungkin (tidak terkena) jaringan sehat. Jadi tujuannya ya sel ganas.
Terapi radiasi tergolong aman apabila tepat sasaran dan sangat membantu tim medis untuk menghilangkan sel kanker serta mempercepat pengobatan.
ADVERTISEMENT
Aman kalau tepat sasaran. Menjadi tidak aman kalau radiasi mengenai jaringan sehat. Jadi radiasi yang mengenai jaringan sehat itu yang tidak boleh. Tetapi hal itu bisa kita hindari semaksimal mungkin. Aman ya kalau untuk sel kanker, dan tidak aman jika mengenai jaringan sehat di sekitarnya.
Untuk menghindari agar radiasi tidak mengenai jaringan sehat maka teknologinya perlu ditingkatkan. Dan saat ini di Surabaya teknologi tertinggi penggunaan terapi radiasi adalah VMAT seperti yang dimiliki AHCC.
Kita (AHCC) pakai VMAT (Volumetric modulated arc therapy). VMAT ini bisa menghindari jaringan sehat di sekitar sel kanker semaksimal mungkin dibanding teknik yang sebelumnya.
VMAT adalah jenis terapi radiasi dengan intensitas yang termodulasi (IMRT) di mana gantri – sebuah alat untuk merotasikan alat pemancar radiasi di sekitar pasien saat terapi radiasi – bisa diputar 360 derajat. Kecepatan rotasi, jumlah radiasi yang dikirimkan dan pergerakan pelindung radiasi dapat dikendalikan, mengurangi keterpaparan pada jaringan normal di sekitar sel kanker dan durasi pengobatan radiasi, sehingga meningkatkan ketepatan dan efektivitas terapi radiasi.
ADVERTISEMENT
Jadi VMAT ini lebih mulus hasilnya. Durasi waktunya juga lebih cepat. Dan bisa untuk semua jenis kanker.
Sebelum melakukan terapi radiasi, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan untuk memastikan apakah prosedur ini aman dan tepat dilakukan, sesuai dengan kondisi pasien. Setelah itu, dokter akan menentukan dosis dan frekuensi terapi radiasi, sesuai dengan jenis dan stadium kanker yang dialami pasien.
Terapi radiasi di kalangan masyarakat memang masih menjadi momok tersendiri karena berbagai efek samping yang ditimbulkan. Salah satunya perubahan warna kulit. Perubahan warna kulit umumnya memang terjadi, meski tidak gosong. Hanya sedikit menebal atau menghitam yang akan kembali normal seiring berjalannya waktu.
Jadi kalau pasien takut untuk terapi radiasi sebaiknya konsultasi dulu dengan dokter yang paham tentang radiasi.
ADVERTISEMENT
Narasumber:
dr. Lulus Handayani Sp. Rad Sp. Onk Rad (K), dokter spesialis onkologi radiasi Adi Husada Cancer Center (AHCC) Surabaya.