Anak Selebgram Malang Dianiaya Baby Sitter, Arumi: Mimpi Buruk Para Orang Tua

Konten Media Partner
3 April 2024 6:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Arumi Bachsin bersama sang suami, Emil Dardak, dan putri sulungnya. Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Arumi Bachsin bersama sang suami, Emil Dardak, dan putri sulungnya. Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kasus penganiayaan anak Hifdzan Silmi Nur Emyaghnia atau yang dikenal sebagai Aghnia Punjabi, selebgram asal Malang, oleh sang pengasuh menjadi sorotan publik. Anak Aghnia yang berusia 3,5 tahun itu harus mengalami sejumlah luka lebam karena ulah sang pengasuh. Mompreneur Arumi Bachsin turut angkat bicara terkait kasus memilukan ini.
ADVERTISEMENT
Menurut istri mantan Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak itu, kasus penganiyaan anak menjadi mimpi buruk bagi para orang tua.
"(Kasus penganiyaan) Itu sebenarnya salah satu nightmare (mimpi buruk) bagi orang tua. Saya juga ibu bekerja, anak-anak dari bayi tanpa bantuan baby sitter juga mungkin aku nggak bisa optimal gitu kerjanya," ujar Arumi saat ditemui Basra usai acara buka bersama para followernya, Selasa (2/3) malam.
"Memang (kasus penganiyaan) itu satu kengerian, bisa menjadi ketakutan bagi ibu ninggalin anak di rumah," sambung Arumi.
Arumi lantas mengungkapkan adanya kasus penganiyaan tersebut tak bisa serta merta menyalahkan pihak tertentu. Pasalnya, kasus tersebut cukup personal.
"Kalau ada kasus seperti itu tidak bisa menyalahkan pihak A,B, C, dan segala macam. Sulit ya, karena itu benar-benar personal dan case by case dari sekian banyak ibu bekerja yang meninggalkan anak di rumah," tutur ibu 3 anak ini.
ADVERTISEMENT
Menurut Arumi, tidak semua anak yang ditinggal ibu bekerja dan harus bersama sang pengasuh bisa mengalami kekerasan. Namun adanya kasus penganiyaan anak selebgram Malang tersebut harus bisa menjadi pelajaran bagi semua orang tua.
"Jadikan pelajaran untuk lebih sering mengecek CCTV di rumah, kesigapan dari keluarga (akan keadaan anak di rumah). Mudah-mudahan kasus ini bisa jadi pelajaran bagi semua," tegasnya.
Bagi Arumi yang juga seorang ibu bekerja, kehadiran baby sitter untuk membantu mengasuh buah hatinya cukup penting. Sehingga ada kriteria khusus bagi Arumi ketika mempekerjakan baby sitter.
"Buat aku (baby sitter) harus sayang anak-anak. Kalau misalnya ada perselisihan aku sama baby sitter karena dia membela anak aku, karena dia sayang anak aku. Aku merasa tenang (saat bekerja) kalau baby sitter itu sayang anak-anak," tandasnya.
ADVERTISEMENT