Konten Media Partner

Anak Sering Garuk Hidung Bisa Jadi Reaksi Alergi

12 November 2019 15:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak Sering Garuk Hidung Bisa Jadi Reaksi Alergi
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Ternyata 80 persen kasus alergi pada anak disebabkan oleh susu sapi, kacang, telur, kacang kedelai, hingga gandum.
ADVERTISEMENT
Menurut dr. Septria Erlitarini, SpA, spesialis anak dari MedicElle Clinic, reaksi alergi pada anak sangat beragam. Selain itu, organ yang sering terkena adalah kulit, saluran cerna, hingga pernapasan.
Septria menyebut, gejala alergi pada anak dapat ditandai dengan rabbit nose (anak sering menggerakkan hidung), allergic salute (anak sering menggaruk hidung), dan allergic shiner (kelopak mata ada tanda kehitaman).
"Selain itu, pada anak usia tiga bulan hingga tiga tahun ada yang disebut dermatitis atopik. Yaitu penyakit kulit kronis yang membuat kulit meradang, gatal, kering, dan pecah-pecah," ungkapnya.
Septria mengatakan, reaksi alergi pada setiap organ sangat beragam. Misalnya saja reaksi alergi pada kulit dapat memunculkan gangguan kulit urtikaria (biduren) atau agioedema (bengkak).
Jika alergi bereaksi pada saluran cerna. Gangguan yang terjadi adalah mual, muntah, kolik, diare, sering kentut, kembung dan konstipasi menahun. "Kalau kolik, bayi biasanya akan sering menangis tanpa sebab beberapa jam secara terus menerus di waktu tertentu," tambahnya.
Gambar oleh WikiImages dari Pixabay
Sementara, untuk alergi yang terjadi pada saluran napas, gangguan yang ditimbulkan berupa batuk, pilek, hingga sesak napas.
ADVERTISEMENT
"Terus ada juga reaksi alergi yang berupa syok anafilatik. Reaksi ini biasa terjadi beberapa menit sampai dua jam setelah mengonsumsi makanan tersebut. Gejalanya bersifat sistemik. Anak bisa syok tekanan darah rendah hinga kolaps, jalan napas bengkak dan tertutup. Bahkan bisa pula diikuti kelainan di organ lainnya," jelasnya.
Septria pun mengungkapkan jika bahaya alergi pada anak yang perlu diwaspadai adalah bila sampai menjadi penyakit kronis. Karena akan menggangu kualitas hidup anak hingga mempengaruhi tumbuh kembangnya.
Untuk itu, pencegahan dan penanganan alergi makanan pada anak yang dapat dilakukan orang tua adalah dengan memberikam ASI.
"Setelah itu. dilakukan pula eliminasi terhadap pemicu alergi tersebut. Terus para orang tua bisa konsultasi ke dokter agar tidak terjadi manifestasi yang membahayakan bagi anak," pungkasnya. (Reporter: Amanah Nur Asiah)
ADVERTISEMENT