Antisipasi Pemkot Surabaya Akan Maraknya Perang Sarung Antar Remaja saat Ramadan

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Foto: Diskominfo Surabaya

Suasana Ramadan selalu disambut suka cita semua orang, tak terkecuali anak-anak atau remaja. Sebab, saat bulan Ramadan mereka bisa bermain perang sarung yang biasanya digelar usai salat Tarawih atau selepas subuh.

Namun saat ini fenomena perang sarung telah mengarah ke kriminal di mana biasanya sarung diisi besi kemudian disabetkan kepada pihak lawan. Merujuk sejumlah kasus, sudah banyak korban berjatuhan akibat perang sarung. Tak sedikit media sosial dihebohkan dengan aksi perang sarung antar remaja hingga menelan korban jiwa.

Mengantisipasi adanya perang sarung yang kerap dilakukan para remaja ketika bulan Ramadan, Pemkot Surabaya kembali mengerakkan patroli pada setiap Rukun Warga (RW).

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta setiap RW menjaga wilayahnya masing-masing agar tidak ada remaja yang terlibat aksi perang sarung usai salat tarawih hingga menjelang sahur.

“Karena kita tidak bisa menjaga kota ini dengan satu atau dua personel. Tapi bagaimana masing-masing menjaga Kampung kita dengan kemampuan kita sendiri,” ujar Eri, Senin (11/3).

Eri berharap pos kamling di masing-masing RW kembali berfungsi, agar warga secara bergantian menjaga wilayahnya masing-masing.

“Terpenting kita mengembalikan kesadaran seluruh warga Kota Surabaya untuk mencintai lingkungannya dan menjaga lingkungannya masing-masing,” kata Eri.

Selain itu, Satpol PP bersama Polrestabes Kota Surabaya juga akan melakukan patroli rutin selama Ramadan, terutama di waktu-waktu menjelang sahur yang menjadi waktu kerap terjadinya perang sarung antar remaja.

"Kalau patroli pasti keliling, karena dari Polrestabes dengan teman-teman Satpol PP selalu berputar selama Ramadan dan selama ini juga sudah berputar. Akan kita giatkan lagi selama Ramadan, khususnya mendekati jam-jam sahur," tukasnya.