Apakah Perempuan dengan Kanker Ovarium Bisa Hamil?

Konten Media Partner
14 April 2023 14:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pixabay.
zoom-in-whitePerbesar
Pixabay.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kanker ovarium atau kanker indung telur adalah jenis kanker di dalam kandungan yang perlu diwaspadai oleh setiap wanita.
ADVERTISEMENT
Ovarium sendiri merupakan organ reproduksi wanita yang berfungsi menghasilkan sel telur, hormon estrogen, dan hormon progesteron.
Lantas, bagaimana kemungkinan hamil bagi seorang wanita dengan kanker ovarium?
Menjawab hal itu, dr. Primandono Perbowo SpOG (K) Onk, menuturkan, wanita mempunyai dua indung telur.
Jika salah satu indung telur tersebut terdapat kanker, dan sudah menjalani terapi dengan baik, peluang untuk hamil bisa terjadi.
"Kalau satu ada kankernya dan sudah diangkat semua, sudah kemoterapi, bagus, aman, diobservasi enggak kambuh, itu bisa hamil. Karena wanita untuk hamil hanya membutuhkan satu indung telur," kata dr. Prima ketika ditemui Basra, Jumat (14/4).
"Jadi, cukup dengan satu indung telur dan satu saluran telur yang bagus dia bisa hamil," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi di Adi Husada Cancer Canter (AHCC) Surabaya ini menjelaskan, pada wanita dengan kanker ovarium stadium awal (stadium 1 atau 2) langkah terbaik atau pengobatannya adalah operasi.
"Kalau wanita itu umurnya sudah 40 tahun ke atas, operasi angkat kandungan. Kalau masih remaja usia belasan tahun, kita agak konservatif, kita angkat tumornya saja lalu lanjut kemoterapi," jelasnya.
Namun, pada wanita dengan kanker ovarium stadium lanjut (stadium 3 dan 4), biasanya dokter akan melakukan skrining terlebih dulu, apakah ada penyebaran atau tidak.
"Kalau ada penyebaran, harus dibuktikan kalau itu penyebaran dari indung telur. Misalnya kalau di paru-paru dia ada cairan, kita ambil cairannya kita kirim ke laboratorium, ternyata ada sel ganas. Kemudian indung telur kita biopsi VNAB dan hasilnya sama, berarti sudah menyebar ke atas. Tindakan selanjutnya kita kemoterapi dulu, baru operasi," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Tak lupa, dr. Prima berpesan kepada para perempuan agar rutin melakukan skrining dengan cara USG perut setahun sekali untuk mengetahui kondisi yang ada di dalam rahim.
"Karena kanker ovarium ini tidak ada skrining yang tepat, kita tunggu orang itu datang dengan keluhan. Kuncinya ya sadar diri, rutin skrining paling tidak lakukan USG perut tiap tahun. Karena USG ini aman dan terjangkau," tukasnya.