AS Izinkan Vaksin COVID-19 untuk Anak 6 Bulan, IDAI Tunggu Arahan Kemenkes

Konten Media Partner
10 Desember 2022 10:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pixabay.
zoom-in-whitePerbesar
Pixabay.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) telah mengizinkan penggunaan darurat vaksin COVID-19 untuk anak-anak berusia 6 bulan hingga 5 tahun.
ADVERTISEMENT
Untuk vaksin yang diberikan yakni vaksin Moderna dan Pfizer-BioNTech.
Lantas bagaimana dengan vaksinasi COVID-19 pada anak di Indonesia?
Dr. Dominicus Husada, dr., DTM&H., MCTM(TP)., Sp.A(K), bagian Bidang Pengembangan, Penelitian & Pendidikan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jawa Timur, menuturkan, untuk saat ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) belum memberikan izin vaksin COVID-19 untuk anak usia di bawah 6 tahun.
"Kementerian kesehatan kan belum memutuskan untuk memberikan vaksin COVID-19 untuk usia dibawah 6 tahun. Jadi tidak ada anak Indonesia di bawah 6 tahun yang divaksin. Karena semua program massal harus diputuskan oleh kementerian. Ada suratnya," tutur Dr. Dominicus ketika dihubungi Basra, Sabtu (10/12).
Menurutnya, negara-negara yang memutuskan memberikan vaksin Covid untuk anak di bawah 6 tahun merupakan negara-negara yang memang angka kasusnya tinggi dan mempunyai vaksin yang cukup baik.
ADVERTISEMENT
"Misalnya Amerika, memang dia nomor 1 di dunia dalam segi penderita Covid. Di Amerika, dengan banyaknya kasus, banyak anak yang masuk rumah sakit. Itu yang membuat mereka prihatin, karena 40 persen orang menolak vaksin. Cakupan vaksinasi di Amerika itu rendah di antara negara maju. Tapi, bagi negara yang tidak terlalu terkena, anak bukan prioritas," jelasnya.
Dr. Dominicus mengatakan, jika Covid masih seperti dulu. Di mana risiko meninggal lebih besar pada kelompok-kelompok usia lebih tua.
Ia juga mengungkapkan, bahwa dokter anak tidak mengharuskan adanya vaksinasi Covid pada anak di bawah 6 tahun.
"Dokter anak enggak mengharuskan sebetulnya. Tidak ada kata di dunia, bahwa di bawah 6 tahun itu harus. Ini berbeda dengan kelompok lansia dan komorbid yang harus sampai booster," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
"Kelompok anak ini, kalau mau dilakukan lebih baik, kalau tidak tergantung dari kemampuan negara itu sendiri. Nah kalau dewasnya cakupan booster rendah, maka lebih bijaksana menaikkan cakupan booster pada dewasa. Karena kuncinya Covid di anak ya pada orang dewasa," pungkasnya.