Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Avy Chujnijah, 25 Tahun Koleksi Mainan Merchandise Resto Cepat Saji
29 September 2019 9:28 WIB

ADVERTISEMENT
Usia Avy Chujnijah memang sudah 49 tahun, tapi kegemarannya mengumpulkan merchandise dari restoran cepat saji ternyata masih dilakukan sampai saat ini. Total Avy memiliki 500 mainan lebih!
ADVERTISEMENT
Perempuan kelahiran 25 April 1970 ini mengaku, hobinya mengoleksi mainan merchandise dari berbagai resto itu berawal dari ketidaksengajaan.
"Awalnya karena anak yang tidak bisa mengonsumsi makanan kasar, tapi pas diajak ke resto fast food dia suka. Lalu kita beli makanan dan dapat hadiah mainan, dia makin senang," kisah ibu tiga putra ini, kepada Basra, Sabtu (28/9).
Saat itu, karakter anjing Dalmantion menjadi mainan pertama yang dimiliki Avy.
"Kebetulan kita habis nonton film Dalmation yang waktu itu booming banget. Saya sama anak suka banget dengan karakter anjing Dalmation, lucu banget. Pas dapat mainan itu ya makin seneng lah kita," ujar Avy seraya tersenyum.
Sejak tahun 1994, Avy akhirnya selalu membeli minimal dua paket makanan agar mendapat merchandise mainan karakter tokoh-tokoh kartun yang disukai sang anak.
ADVERTISEMENT
Hingga di tahun 2000an terbersit niat Avy untuk mengoleksi mainan merchandise dari resto cepat saji tersebut.
"Muncul keinginan untuk mengoleksi setelah merapikan mainan-mainan anak. Dia kan sudah ndak ngurusi lagi mainannya. Setelah dikumpulkan kok ya banyak mainan yang dari fast food itu, apalagi pas ditata rapi kelihatan lucu," tukas Avy.
Ratusan mainan karakter kartun tersebut akhirnya diletakkan Avy dalam sebuah lemari kaca dengan tinggi 1,5 meter dan diameter 60 cm. Mainan itu ditata Avy sedemikian rupa dalam empat tingkat.
Ratusan mainan tersebut diantaranya karakter Dalmation, Spongebob, Doraemon, Minion, hingga Avatar karya sutradara James Cameron.
Lemari kaca berisi ratusan mainan tersebut diletakkan Avy di ruang tamu. Alhasil, saat ada anak dari teman maupun sanak family yang datang bertamu selalu merengek meminta mainan milik Avy tersebut.
ADVERTISEMENT
Namun karena kecintaannya pada mainan-mainan tersebut Avy menepis dengan halus rengekan setiap anak yang meminta koleksi mainannya.
"Ya saya selalu bilang kalau kunci lemarinya hilang jadi mainannya tidak bisa diambil," ujarnya seraya tergelak.
Meski koleksi mainannya telah mencapai ratusan, namun Avy tak berniat untuk menjualnya. Baginya ada nilai tersendiri dalam setiap mainan yang dimilikinya.
"Dalam mainan-mainan itu ada historis tumbuh kembang anak saya. Dari dia masih kecil sampai sekarang sudah dewasa. Ada kenangan yang tidak bisa dinilai dengan uang. Apalagi kalau lagi suntuk dan lihat mainan-mainan itu, saya bisa happy lagi," pungkasnya. (Reporter : Masruroh/Editor : Windy Goestiana)