Baadaaboo, Permainan Edukatif untuk Anak Tunanetra Berusia 4-5 Tahun

Konten Media Partner
11 Maret 2020 14:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fikria Nur Baiti, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menciptakan sebuah produk edukasi bernama Baadaaboo.
zoom-in-whitePerbesar
Fikria Nur Baiti, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menciptakan sebuah produk edukasi bernama Baadaaboo.
ADVERTISEMENT
Anak-anak penyandang tunanetra tak hanya butuh pengenalan huruf Braille. Untuk bekal hidup sehari-hari, anak-anak tunanetra juga butuh melatih kepekaan pada bunyi dan tekstur. Tapi sayangnya, jarang sekali ada permainan edukatif yang secara lengkap melatih fungsi indera pendengar dan peraba bagi anak-anak penyandang tunanetra.
ADVERTISEMENT
Karena itulah, Fikria Nur Baiti, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menciptakan sebuah produk edukasi bernama Baadaaboo. Permainan ini dikhususkan untuk anak tunanetra berusia 4-5 tahun.
Fikria mengungkapkan, Baadaaboo dapat meningkatkan ketrampilan pra-braille pada anak-anak. Pasalnya, dalam permainan tersebut anak-anak dapat belajar mengenal bentuk, meningkatkan kepekaan perabaan, hingga mendengarkan musik.
"Karena permainan yang khusus buat anak tunanetra kan masih jarang. Jadi saya ciptakan inovasi ini biar anak-anak bisa belajar, bermain, dan berolah tubuh," ungkap Fikria ketika ditemui Basra pada Rabu (11/3).
Untuk memainkan permaianan berbentuk puzzle ini, pertama anak-anak akan dikenalkan terlebih dahulu mengenai berbagai macam bentuk. Seperti lingkaran, segitiga, segi empat (kotak), dan segi lima.
Selanjutnya mereka akan dijelaskan mengenai cara bermain dalam permainan tersebut. Dimana mereka harus menempatkan berbagai macam bentuk sesuai tempatnya dengan mengikuti alur puzzle.
ADVERTISEMENT
"Nah di puzzle ini saya beri garis, biar mereka bisa mencari dimana tempat yang tepat untuk mencapai finish. Masing-masing bentuk juga saya berikan dua tekstur, halus dan kasar. Jadi indera peraba mereka juga bisa lebih peka," jelas mahasiswa jurusan Desain Produk ini.
Dalam bentuk-bentuk tersebut, Fikria juga menambahkan aneka lagu dengan Bahasa Inggris untuk membuat permainan lebih seru.
"Jadi tinggal dipencet aja tengahnya. Nanti lagunya akan bunyi dan mereka bisa dengerin," tambahnya.
Fikria mengaku, permainan edukasi buatannya ini juga telah diuji cobakan di dua sekolah luar biasa (SLB) yang ada di Gresik dan di Tegal Sari.
"Respon dari gurunya ya sangat baik karena anak-anak bisa lebih aktif, nggak hanya duduk-duduk aja. Anak-anaknya juga senang bisa belajar hal baru," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, ia mengaku jika masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki lagi agar lebih sempurna.
Seperti mempermudah alur permainan, dan mengubah lagunya menjadi Bahasa Indonesia.
"Semoga inovasi ini bisa dikembangkan lagi, biar bisa didistribusikan ke sekolah-sekolah dan dapat bermanfaat untuk anak-anak," pungkasnya.