Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten Media Partner
Bahaya Kandungan Steroid pada Skincare
5 Januari 2022 10:36 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Saat ini, berbagai produk skincare (perawatan kulit) banyak ditawarkan di pasaran. Mulai dari produk skincare yang diklaim dapat memutihkan, mencerahkan, hingga menyembuhkan jerawat.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, dalam memilih skincare kita harus memeriksa kandungan komposisi yang terkandung di dalamnya, agar skincare dapat bekerja sesuai kebutuhan kulit.
Salah satu kandungan yang harus diwaspadai dalam pemilihan skincare adalah steroid. Pada dasarnya steroid adalah obat yang digunakan untuk mengatasi peradangan pada tubuh.
Lantas apa bahaya yang ditimbulkan dari kandungan steroid pada skincare?
Dr. Medhi Denisa Alinda, dr., Sp.KK. FINDSV mengatakan, bahwa steroid digunakan oleh produsen skincare karena dapat memberikan perubahan terhadap kulit dengan cepat.
Salah satu efek yang ditimbulkan terhadap penggunaan steroid pada skincare adalah hipopigmentasi. Yakni kondisi yang menyebabkan sebagian warna kulit menjadi lebih terang dibanding warna kulit sekitarnya.
"Ini yang sering disalahgunakan dalam produk skincare sebagai pemutih. Padahal steroid topikal biasanya dipakai untuk penyakit dermatitis atopi, dermatitis kontak alergi, psoriasis vulgaris, dan lain-lain,” kata Dr. Medhi, Rabu (5/1).
ADVERTISEMENT
Menurutnya, penggunaan steroid pada skincare dapat memberikan efek samping terhadap kulit wajah. Bahayanya, bisa menimbulkan efek samping seperti teleangiektasis atau pembuluh darah yang kelihatan, wajah memerah, kulit menjadi lebih sensitif, striae atau munculnya guratan peregangan pada wajah.
Selain steroid ada kandungan skincare lain yang harus diwaspadai oleh masyarakat seperti merkuri dan hidroquinon.
“Merkuri ini dilarang dalam penggunaan untuk skincare. Sedangkan hidroquinon pemakaiannya harus sesuai dengan anjuran dokter kulit,” tuturnya.
Untuk itu, dokter spesialis kulit dan kelamin Rumah Sakit Universitas Airlangga (Unair) berpesan kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam memilih skincare, terlebih lagi pada produk yang diklaim dapat memberikan hasil yang cepat.
Terlebih jika dalam penggunaan skincare terdapat efek samping seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, masyarakat disarankan untuk segera menghentikan penggunaan skincare dan berkonsultasi kepada dokter kulit untuk mengembalikan kulit wajah seperti sedia kala.
ADVERTISEMENT
“Masyarakat harus mengecek terlebih dahulu kandungan yang ada pada skincare. Apabila menawarkan kulit yang cepat putih dalam waktu instan, ini patut diwaspadai yang mana itu merupakan efek hipopigmentasi dari steroid dan akhirnya mengakibatkan kulit wajah mudah memerah,” pungkasnya.