Banyak Dikeluhkan Usai Lebaran, Ini Beda GERD dan Asam Lambung

Konten Media Partner
14 April 2024 9:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi GERD. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi GERD. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Banyak orang memeriksakan diri ke rumah sakit setelah momen Lebaran usai. Salah satunya karena penyakit pencernaan, seperti GERD dan asam lambung. Namun, masih banyak masyarakat yang menganggap GERD dan asam lambung adalah sama. Meski sama-sama gangguan pada organ pencernaan, asam lambung dan GERD memiliki perbedaan pada gejala dan penyebabnya.
ADVERTISEMENT
Dosen Fakultas Kedokteran Unusa, dr. Effendy Sp.PD, menerangkan, GERD dan asam lambung sebenarnya saling berhubungan. Penyebab asam lambung adalah bakteri, pengaruh obat-obatan, atau gaya hidup dan pola diet.
“GERD penyebab utamanya yakni naiknya isi lambung ke kerongkongan (esophagus) karena disfungsi pada katup antara lambung dan kerongkongan,” terangnya.
Perbedaan GERD dan asam lambung juga tampak dari gejalanya. Gejala pada GERD dapat berupa gejala intestinal maupun di luar intestinal.
“Asam lambung dapat dicirikan sebagai nyeri ulu hati, rasa tidak nyaman di ulu hati, cepat kenyang, kepenuhan, kembung dan mual,” jelasnya.
Konsumsi obat-obatan seperti antasida atau golongan proton pump mungkin dapat menjadi solusi ketika penderita mengalami kambuh. Namun, jika dikonsumsi secara berkala dikhawatirkan akan memicu reborn effect. Yakni, efek balik yang lebih tinggi dari kondisi sebelum mengkonsumsi.
ADVERTISEMENT
Karena itu, ada baiknya bagi seorang penderita GERD dan asam lambung untuk mencegah kekambuhan. Menjaga kesehatan lambung dengan mengatur pola hidup dan pola makan yang sehat sangat dianjurkan.
“Utamanya, hindari makanan tinggi lemak, pedas dan asam yang lebih sering menyebabkan gejala kambuh. Dengan kemampuan menahan diri terhadap pemicu asam lambung, dapat menghindari keluhan lambung," tandasnya.